Abe sudah melewati badai kritik atas skandal pertama mengenai tanah pemerintah yang djual di bawah harga pasar. Tingkat kepuasan publik pun perlahan naik setelah sempat merosot tajam.
Baca: Skandal Penjualan Tanah, Popularitas PM Jepang Terus Merosot
Namun skandal kedua kembali menjadikannya ke halaman depan sejumlah media. Perdebatan kembali muncul di tengah masyarakat, mengenai apakah Abe mempunyai cukup dukungan untuk memenangkan posisi kepala partai untuk periode ketiga sekaligus melanjutkan jabatan PM.
Senin ini, jajak pendapat dari surat kabar Asahi Shimbun memperlihatkan tingkat ketidakpuasan warga di angka 52 persen, naik 48 dari bulan lalu. Sementara tingkat kepuasannya hanya berada di angka 32 persen.
Dalam survei di Kyodo News, dukungan publik terhadap PM Abe turun 5,4 poin ke angka 37 persen. Ini merupakan angka terburuk sejak dirinya berkuasa pada 2012.
Sabtu kemarin, ribuan orang turun ke jalan di depan gedung parlemen. Mereka mendesak PM Abe untuk mengundurkan diri atas skandal ganda.
Skandal kedua meliputi tuduhan bahwa Abe menggunakan pengaruhnya untuk membantu seorang teman membuka sekolah kedokteran hewan. PM Abe membantah keras tuduhan tersebut.
Pekan lalu, sebuah dokumen resmi muncul dan menyebutkan bahwa sekolah tersebut "merupakan sebuah isu yang melibatkan perdana menteri." Tuduhan kembali menyeruak, bahwa PM Abe menggunakan pengaruhnya untuk mengamankan izin pembangunan sekolah.
Sementara itu di tengah skandal di negaranya, Abe bertolak ke Amerika Serikat pekan ini untuk bertemu Presiden Donald Trump. Ia akan membicarakan Korea Utara, dalam upaya menjaga agar Jepang tetap dilibatkan dalam rentetan langkah diplomasi di Semenanjung Korea.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id