Abe dan Menteri Keuangan Taro Aso menjadi sorotan dalam beberapa hari terakhir, setelah terungkap fakta ada sejumlah dokumen penjualan tanah yang direkayasa sebelum diserahkan ke parlemen.
Aso masih berkukuh tidak akan mengundurkan diri meski didesak kubu oposisi. Senin kemarin, ia mengakui kementeriannya merekayasa 14 dokumen yang telah dikirimkan ke parlemen.
Skandal ini terkait penjualan tanah negara pada 2016 kepada sebuah pemilik sekolah yang disebut-sebut dekat dengan Abe dan istrinya, Akie.
Tanah itu dijual dengan murah, yang jauh dari harga pasaran saat itu. Muncul dugaan ada semacam permainan koneksi dengan pemerintah dalam transaksi tersebut.
PM Abe dan Aso sama-sama meminta maaf "secara mendalam" atas skandal ini. Jajak pendapat terbaru oleh kantor berita NHK pada Selasa 13 Maret 2018 memperlihatkan dukungan publik terhadap pemerintahan PM Abe berada di titik terendah usai dirinya memenangkan pemilu pada Oktober.
Baca: Menkeu Jepang Akui Rekayasa Dokumen Terkait PM Abe
NHK menyebut dukungan publik terhadap PM Abe turun dua poin ke 44 persen sejak tahun lalu. Sementara survei di Yomiuri Shimbun memperlihatkan angka dukungan turun enam poin ke 48 persen.
Sejumlah pihak menyebut bertahannya Aso di tengah tekanan merupakan kunci dari kemampuan Abe untuk tetap menjabat PM. Aso, yang juga menjabat Wakil PM< adalah teman dekat Abe.
"Jika Aso meninggalkan pemerintahan, kabinet ini pasti menjadi tidak stabil," tulis Yomiuri Shimbun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id