Dalam seremoni naik takhta, Naruhito menerima Harta Karun Kekaisaran atau Regalia berupa sebilah pedang dan sebuah permata suci.
Stempel kekaisaran juga diberikan dalam seremoni ini. Cermin suci atau Yata no Kagami yang juga bagian dari Regalia tidak ada dalam seremoni ini.
Regalia tidak diperlihatkan, disimpan dalam kotak yang tertutup rapat. Penyerahan Regalia dilakukan di Matsu-no-Ma, sebuah ruangan di Istana Kekaisaran. Penyerahan Regalia hanya disaksikan pria dari anggota keluarga kekaisaran Jepang.
Setelah seremoni ini, Naruhito dijadwalkan memberikan pernyataan pertamanya sebagai kaisar baru Jepang.
Harta Karun Kekaisaran merupakan benda berharga yang berfungsi sebagai bukti legitimasi dari seorang kaisar di Jepang. Regalia disebut telah diturunkan dari para dewa melalui generasi kaisar yang dipandang sebagai keturunan langsung mereka.
Karena kekaisaran Jepang tidak mengenal mahkota, harta karun misterius tersebut bertindak sebagai simbol kekuatan sang kaisar.
Tetapi harta karun itu dianggap sangat sakral, sehingga harus disembunyikan dari dunia.
"Kami tidak tahu kapan itu dibuat. Kami belum pernah melihatnya," Profesor Hideya Kawanishi dari Universitas Nagoya mengatakan kepada BBC.
"Bahkan Kaisar belum pernah melihat harta," cetusnya.
Sejak Rabu dini hari, warga di seantero Jepang merayakan dimulainya era baru Reiwa. Reiwa, atau harmoni yang indah, adalah nama era di bawah kekuasaan Kaisar Naruhito.
Baca: Warga Jepang Rayakan Dimulainya Era Baru Reiwa
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News