Ilustrasi Tiongkok. AFP
Ilustrasi Tiongkok. AFP

Dominasi Tiongkok Diprediksi Menguat Usai Pandemi Korona

Wandi Yusuf • 28 April 2020 21:14
Jakarta: Dominasi Tiongkok diprediksi menguat jika pandemi virus korona (covid-19) berakhir. Dominasi itu tersebar mulai di bidang ekonomi, budaya, politik, hingga kekuatan militer.
 
Sebaliknya, dominasi Amerika Serikat justru akan meluntur akibat hawar ini. Apalagi, saat ini Amerika belum juga lepas dari serangan virus korona dengan angka keterjangkitannya melebihi satu juta orang.
 
"Banyak negara yang sudah mulai merapat ke Tiongkok, dan ini menjadi ancaman nyata bagi Amerika," kata Guru Besar Universitas Pertahanan Laksamana TNI (Purn) Marsetio saat menjadi pembicara dalam diskusi daring yang digagas Jakarta Defence Studies dan Universitas Pertahanan, Selasa, 28 April 2020.

Dia mencontohkan negara-negara Timur Tengah yang berlomba-lomba merapat ke Tiongkok. Tercatat, total kerja sama Tiongkok dengan negara-negara Timur Tengah mencapai US$70 miliar atau sekitar (Rp1.078,87 triliun, dengan kurs US$1=Rp15.000).
 
Marsetio mengatakan Tiongkok juga menjalin kerja sama konkret dengan Iran, Turki, dan Arab Saudi. Belum lagi kesepakatan dengan Uni Emirat Arab dalam sektor perbankan, minyak, pariwisata, dan sains.
 
Di tengah pandemi covid-19, Tiongkok juga diam-diam meningkatkan kegiatan militer di Laut China Selatan. Hal ini bersamaan dengan mengendurkan pengawasan Amerika Serikat di kawasan itu.
 
"Tiga kapal induk Amerika mengalami masalah di kawasan Pasifik. Sebagian besar awak kapalnya terjangkit covid-19," kata Kepala Staf TNI AL pada 2012-2015 ini.
 
Ketiga kapal induk itu adalah USS Theodore Roosevelt (600 kru kapalnya positif korona), USS Ronald Reagan (sedang diperbaiki di Jepang), dan USS Nimitz (sedang menjalani masa karantina karena covid-19).
 
Marsetio khawatir konflik di Laut China Selatan ini melebar ke Laut China Timur, Selat Taiwan, dan Laut Kuning. "Bisa saja (konflik ini menyebar) seperti covid-19 yang terus menjangkiti warga di berbagai negara," kata Penasihat Ahli Menko bidang Maritim dan Investasi untuk Pertahanan-Keamanan itu.
 
Baca: Digugat Terkait Covid-19, Tiongkok Nilai AS Absurd
 
Di tengah pandemi covid-19 ini, hubungan Tiongkok dengan Amerika Serikat justru memanas. Hal ini terlihat saat Amerika menggugat Tiongkok terkait pagebluk covid-19. Negara Bagian Missouri menuduh Tiongkok tidak memberi cukup peringatan dalam menghentikan penyebaran wabah.
 
Seorang pejabat Tiongkok menepis gugatan tersebut. Dia meminta Amerika Serikat untuk menolak penyalahgunaan litigasi semacam itu. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Geng Shuang mengatakan kepada wartawan pada Rabu bahwa gugatan Missouri adalah tidak masuk akal.
 
"Penyalahgunaan litigasi semacam itu tidak kondusif bagi respons epidemi di negara asalnya di Amerika Serikat dan juga bertentangan dengan kerja sama internasional," kata Geng, seperti dikutip dari Newsweek, Jumat, 24 April 2020.
 
Baca: Trump Minta Tiongkok Bertanggung Jawab atas Pandemi Covid-19
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan