Di depan Menara Ravindo, ada seorang wanita sedang menyuapi anak-anaknya. Metrotvnews.com pun menghampiri ibu tersebut dan mencoba untuk berkenalan.
"Saya Saadi Habulah, dari Sudan. Saya meminta tolong kepada UNHCR untuk segera ditempatkan ke negata ketiga. Keluarga saya terlunta-lunta di sini," ucap Saadi, seorang pencari suaka kepada Metrotvnews.com, di Jakarta, Rabu (7/2/2017).
Saadi mengaku, ia meninggalkan Sudan dua tahun lalu karena Sudan dilanda konflik. Sebelum ke Indonesia, ia dan keluarganya sempat menyambangi Amerika Serikat, Kanada, dan Australia.
"Kami tinggal di Bogor. Di sana kehidupan kami sangat susah. Anak-anak kami yang harusnya sekolah, tidak bisa mendapat pendidikan di sini," tuturnya.
.jpg)
Pencari suaka meminta tolong ke UNHCR Jakarta. (Foto: Sonya Michaella)
Saadi menyadari bahwa di negara transit, dirinya tidak bisa melakukan apapun yang ia mau. Maka dari itu, ia berharap UNHCR bisa segera mencarikan negara ketiga untuk keluarga dan para pencari suaka lainnya.
"Sudah tiga hari saya tidur di depan kantor ini, untuk mendapatkan negara ketiga," ucap Saadi.
Saadi memiliki tiga anak perempuan. Anak perempuan tertuanya berusia 10 tahun, diikuti anak keduanya 8 tahun dan yang terakhir 5 tahun.
Demo para pengungsi dan pencari suaka sudah digelar untuk kali ketiga di depan kantor UNCHR. Mayoritas dari mereka berasal dari negara konflik seperti Afghanistan, Irak, Somalia, Yaman dan Sudan.
Ketegangan antar pencari suaka dan polisi sempat terjadi dalam demo kali ini.
Pendemo bersitegang dengan polisi di UNHCR Jakarta. (Foto: Sonya Michaella)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News