Namun saat Presiden Joko Widodo menunjuknya sebagai Menlu RI, Retno Marsudi menyanggupi. Kepada Medcom.id pada 28 Maret 2019, Menlu Retno menceritakan sekelumit kisah saat menjalankan tugas di garda depan politik luar negeri Indonesia.
"Ini tanggung jawab yang sangat besar, dan saat presiden sudah memberikan tanggung jawab itu, saya berjanji bahwa saya harus berusaha menunaikan tanggung jawab ini sebaik-baiknya," ungkap Menlu Retno, saat mendapat mandat dari Presiden Jokowi.
Mengenai tugasnya sebagai diplomat nomor satu di Indonesia, Menlu Retno menilai seorang perempuan mendapat kemudahan dibanding laki-laki dalam dunia diplomasi. Menurutnya, seorang diplomat wanita dapat memberikan sentuhan-sentuhan kecil yang biasanya tidak dilakukan pria.
Menlu Retno memberi contoh, semisal saat dirinya hendak bertemu Menlu dari negara sahabat. Sebelum pertemuan, Menlu Retno biasanya meluangkan waktu untuk mencari tahu lebih jauh mengenai siapa orang yang akan ditemuinya itu.
"Saya biasanya meluangkan waktu untuk membaca mengenai siapa, latar belakangnya bagaimana, hobinya apa. Itu detail. Detail sampai tanggal lahir," kata Menlu Retno.
Suatu ketika, Menlu Retno menceritakan dirinya bertemu seorang Menlu negara sahabat. Ia kemudian menyinggung mengenai ulang tahun menlu tersebut, yang kemudian mendapat reaksi positif.
"Jadi pernah suatu ketika saya bertemu (Menlu negara sahabat), terus saya berbicara begini, 'ulang tahunmu itu adalah hari yang dirayakan seluruh masyarakat Indonesia yang jumlahnya ratusan juta. Dia kaget dan bilang, why? Itu karena kami lahir tanggal 17 Agustus,'" sebut Menlu Retno.
Karena menyinggung mengenai detail kecil seperti itu, Menlu Retno menyebut urusan dengan Menlu negara sahabat itu berakhir dengan baik. Bagi Menlu Retno, detail-detail kecil justru dapat bermanfaat besar dalam diplomasi.
Mengenai inspirasi Menlu Retno hingga menjadi 'Srikandi Tangguh' seperti sekarang, ia menyebutkan beberapa tokoh. Salah satunya adalah almarhum Abdul Irsan, mantan Dubes Indonesia untuk Belanda. "Yang saya pelajari dari beliau adalah keberpihakan kepada yang lemah," ujar Menlu Retno. Tokoh-tokoh lain yang menjadi inspirasi Menlu Retno adalah dua mantan Menlu, Ali Alatas dan Hassan Wirajuda.
Dengan segudang kesibukan, Menlu Retno mengaku setiap hari terasa seperti "Hari Senin." Namun begitu ada kesempatan libur, ia berusaha menikmati momen tersebut untuk sekadar bersantai dan "sedikit mengambil napas."
"Apalagi kalau sudah ada di rumah, rasanya begitu nyaman," pungkas Menlu Retno.
Baca: Dunia Percaya Indonesia Berperan Ciptakan Perdamaian
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News