Para prajurit Sri Lanka bersiaga di tengah hujan di Kolombo, 25 April 2019. (Foto: AFP/Getty/Jewel Samad)
Para prajurit Sri Lanka bersiaga di tengah hujan di Kolombo, 25 April 2019. (Foto: AFP/Getty/Jewel Samad)

Militer Sri Lanka Temukan Pabrik Bom usai Baku Tembak

Willy Haryono • 27 April 2019 08:04
Kolombo: Sebuah gedung diduga pabrik bom ditemukan di Sri Lanka usai terjadinya baku tembak antara prajurit dengan sekelompok orang terkait rentetan pengeboman pekan kemarin yang menewaskan dan melukai ratusan orang.
 
Dilansir dari laman Sky News, Sabtu 27 April 2019, gedung yang digerebek militer Sri Lanka itu diduga kuat dipakai untuk membuat jaket bom bunuh diri. Dalam rentetan ledakan di Sri Lanka pada 21 April, semuanya berasal dari bom bunuh diri.
 
Gedung diduga pabrik bom itu berada di kota Sammanthurai, sekitar 321 kilometer dari Kolombo. Seorang juru bicara militer Sri Lanka mengatakan para prajurit ditembaki saat memeriksa terjadinya ledakan di area bangunan tersebut.

Media lokal melaporkan adanya beberapa bunyi ledakan lebih lanjut setelah yang pertama. Belum diketahui apakah ada korban dari ledakan maupun baku tembak di Sammanthurai.
 
Kelompok militan Islamic State (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas serangkaian ledakan pada 21 April. Saat ini, kepolisian Sri Lanka sedang memburu 140 tersangka yang diyakini terkait dengan grup teroris tersebut.
 
Sejumlah gereja di Sri Lanka membatalkan semua acara misa di hari Minggu hingga ada pemberitahuan lebih lanjut di tengah kekhawatiran akan adanya serangan lanjutan.
 
Jumat 26 April kemarin, Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe meminta maaf karena pemerintah gagal melindungi warga dari pengeboman.
 
"Kami bertanggung jawab secara kolektif dan meminta maaf kepada masyarakat atas kegagalan kami dalam melindungi korban tragedi in," tulis Wickremesinghe di Twitter.
 
"Dan kami bertekad membangun kembali gereja, perekonomian dan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk mencegah terorisme dengan bantuan komunitas internasional," lanjut dia.
 
Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena menegaskan negaranya memiliki kemampuan untuk "mengendalikan situasi sepenuhnya dalam beberapa hari ke depan."
 
Kamis kemarin, Kementerian Kesehatan Sri Lanka telah menurunkan angka resmi korban tewas dari 359 menjadi 253. Dari total korban tewas, lebih dari 30 orang adalah warga negara asing.
 
Rentetan ledakan di Sri Lanka pada 21 April dilakukan sembilan pengebom bunuh diri di tujuh lokasi di Kolombo, Negombo dan juga Batticaloa.
 
Baca: Pelaku Utama Pengeboman Sri Lanka Diyakini Tewas
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan