"Saya tidak pernah merasakan urgensinya. Banyak sekali tantangan yang kita hadapi. Ini adalah perdebatan besar dan signifikan. Jangan berpikir itu akan atau harus terjadi dengan cepat," kata Ardern, dilansir dari AFP, Selasa, 13 September 2022.
Selandia Baru adalah salah satu dari 15 wilayah yang menghitung Kerajaan Inggris sebagai kepala negara termasuk Australia dan Kanada, meskipun perannya sebagian besar seremonial. Tetapi terjadi perdebatan selama beberapa waktu mengenai perubahan status negara Pasifik menjadi republik, dengan warga negara sebagai kepala negara.
"Saya percaya disitulah Selandia Baru akan menuju tepat waktu. Saya percaya ini mungkin terjadi dalam hidup saya, tetapi saya tidak melihatnya sebagai tindakan jangka pendek atau apa pun yang ada dalam agenda dalam waktu dekat," kata Ardern.
Baca juga: Selandia Baru Umumkan Libur Nasional untuk Mengenang Ratu Elizabeth II
Selandia Baru akan menandai meninggalnya Ratu Elizabeth dengan upacara peringatan kenegaraan dan satu hari libur umum pada 26 September. Ia akan mewakili Selandia Baru bersama Gubernur Jenderal di pemakaman Ratu.
Ardern rencananya akan berangkat ke London Rabu besok.
Wafatnya sang Ratu juga menyalakan kembali perdebatan tentang masa depan monarki di seberang Laut Tasman di Australia. Perdana Menteri Anthony Albanese, yang sebelumnya telah menyuarakan dukungan untuk sebuah republik, mengatakan pemerintah Partai Buruhnya tidak akan mengupayakan referendum dalam masa jabatan pertamanya.
Kemarin, salah satu pemimpin di wilayah Karibia melontarkan wacana untuk berpisah dari Persemakmuran Inggris.
Gaston Browne, perdana menteri Antigua dan Barbuda, mengumumkan bahwa dirinya berencana mengadakan referendum dalam waktu tiga tahun ke depan. Referendum itu bertujuan untuk memisahkan diri dan mendeklarasikan Antigua dan Barbuda sebagai sebuah republik.
Browne menegaskan bahwa wacana referendum ini bukan merupakan bentuk ketidakhormatan terhadap monarki Inggris. Wacana ini juga tidak seharusnya dipandang sebagai tindakan kebencian atau perselisihan antara Antigua dan Barbuda dengan Kerajaan Inggris.
"Hal ini hanyalah langkah terakhir untuk melengkapi siklus kemerdekaan menuju negara berdaulat penuh," tambah Browne.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News