Korea Utara uji bahan bakar berdaya tinggi untuk pengembangan senjata strategisnya./AFP
Korea Utara uji bahan bakar berdaya tinggi untuk pengembangan senjata strategisnya./AFP

Makin Bahaya, Korut Uji Bahan Bakar Berdaya Tinggi dalam Senjata Nuklir

Marcheilla Ariesta • 16 Desember 2022 13:32
Pyongyang: Korea Utara (Korut) telah menguji motor bahan bakar padat berdaya dorong tinggi sebagai upaya mengembangkan senjata strategis dan program nuklirnya. Hal ini disampaikan kantor berita negara itu, KCNA.
 
Uji coba tersebut diawasi pemimpin tertinggi Kim Jong-un, dan dilakukan kemarin, di Lapangan Peluncuran Satelit Sohae Korea Utara.
 
"Uji tembak statis membuktikan keandalan dan stabilitas motor, memberikan jaminan untuk pengembangan sistem senjata strategis tipe baru," lapor KCNA, dikutip oleh Malay Mail, Jumat, 16 Desember 2022.

Para ahli mengatakan tes itu tampaknya ditujukan untuk mengembangkan rudal balistik antarbenua (ICBM) berbahan bakar padat baru mengingat dorongan mesin, yang menurut Korea Utara adalah "yang pertama dari jenisnya" di negara itu.
 
Korea Utara telah berupaya membangun lebih banyak rudal berbahan bakar padat, yang lebih stabil. Mereka dapat diluncurkan hampir tanpa peringatan atau waktu persiapan.
 
"Mereka dapat digunakan untuk peluncuran mendadak dan menunjukkan kemampuan bertahan hidup yang lebih baik terhadap serangan musuh, yang berarti Korea Utara mempercepat dorongannya untuk mengembangkan ICBM yang lebih kuat dan rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam," kata Lim Eul-chul, seorang profesor studi Korea Utara di Kyungnam Universitas di Korea Selatan.
 
Baca juga: Tanggapi Latihan Korsel-AS, Korut Perintahkan Pasukannya Tembakkan Peluru Artileri ke Laut
 
"Kami tidak dapat mengesampingkan kemungkinan Korut menguji coba ICBM dengan roket berbahan bakar padat baru tahun depan," sambung dia.
 
Tes yang belum pernah terjadi sebelumnya
 
Mengembangkan ICBM berbahan bakar padat adalah bagian dari lima tugas militer Korut yang digulirkan pada pertemuan partai utamanya tahun lalu.
 
Setelah mengawasi pengujian, Kim mengatakan, "Masalah penting lainnya dalam melaksanakan lima tugas prioritas berhasil diselesaikan." 
 
Ia juga mengungkapkan harapan bahwa senjata strategis tipe baru lainnya akan dibuat dalam rentang waktu tersingkat.
 
Korea Utara telah melakukan uji coba rudal dalam jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya tahun ini, termasuk ICBM yang mampu mencapai daratan Amerika Serikat, meskipun ada larangan dan sanksi internasional.
 
Pada Maret, Kim mengunjungi situs Sohae dan menyerukan perluasan fasilitas yang telah digunakan untuk menguji berbagai teknologi rudal, termasuk mesin roket statis dan kendaraan peluncuran luar angkasa.
 
Sebuah laporan baru oleh Pusat Studi Internasional dan Strategis (CSIS) yang berbasis di AS mengatakan, citra satelit komersial menunjukkan konstruksi yang tampaknya merupakan tempat uji coba mesin horizontal. Mereka menggambarkannya sebagai 'yang pertama dari jenisnya' di stasiun Sohae yang akan meningkatkan kemampuan fasilitas.
 
Uji coba terakhir dilakukan saat kepala Badan Energi Atom Internasional Rafael Grossi berada di Seoul untuk melakukan pembicaraan dengan para pejabat Korea Selatan, di mana dia berjanji akan melakukan upaya habis-habisan untuk menghentikan program nuklir Korea Utara.
 
Selama pertemuannya dengan Grossi, Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol menyatakan keprihatinan atas 'perlombaan' Korea Utara untuk memajukan program nuklir dan misilnya. Yoon menyerukan kerja sama badan PBB untuk mencegah Pyongyang dari provokasi lebih lanjut.
 
Pejabat Korea Selatan dan AS mengatakan, Korea Utara telah menyelesaikan persiapan untuk uji coba nuklir potensial, yang akan menjadi yang pertama sejak 2017.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan