Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Staf Umum Tentara Rakyat Korea menuduh pasukan Korsel dan AS kembali menembakkan sistem peluncuran roket dan howitzer di daerah yang berdekatan dengan garis depan pada Selasa, 6 Desember 2022 pagi waktu setempat.
"Staf Umum Tentara Rakyat Korea memberi peringatan kesiapan tempur untuk keadaan darurat dan instruksi mendesak untuk memperkuat pengawasan situasi musuh kepada unit di semua tingkatan termasuk unit artileri depan Tentara Rakyat, dan perintah ke garis depan unit artileri yang bersangkutan untuk menembakkan peluru tajam ke laut untuk tujuan peringatan untuk tindakan balasan segera dan kuat," demikian dilaporkan Kantor Berita Korut, KCNA.
Dikutip dari Anadolu Agency, Pyongyang juga memperingatkan Korsel dan AS untuk segera menghentikan 'aksi militer provokatif' mereka di wilayah yang berdekatan dengan garis depan negara tersebut.
Baca juga: Nonton Drama Korea, Korut Eksekusi 2 Remaja
Namun, pada Senin kemarin, Korut juga menembakkan 130 peluru artileri ke 'zona penyangga' maritim timur dan barat untuk memprotes latihan tembakan langsung di Cheorwon, timur laut Seoul.
Ketegangan meningkat di Semenanjung Korea pada 2020, ketika Korut menyerang dan meledakkan kantor penghubung antar-Korea di sepanjang perbatasan. Seoul mengancam akan memberikan tanggapan keras jika Pyongyang semakin 'memperburuk situasi'.
Meski demikian, ketegangan semakin meningkat baru-baru ini, setelah Seoul dan Washington mengadakan latihan militer bersama. Tak hanya itu, Korut juga kembali meluncurkan uji coba rudal tahun ini.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
