Banjir di Korea Utara pada 2011 silam. Foto: AFP.
Banjir di Korea Utara pada 2011 silam. Foto: AFP.

Kim Jong-un Fokus Stabilkan Kehidupan Masyarakat di Daerah Terdampak Banjir

Marcheilla Ariesta • 08 Agustus 2021 15:49
Pyongyang: Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un menginstruksikan bantuan bencana bagi dari daerah yang terdampak bencana banjir di negara itu. Komisi militer Partai Pekerja Korea (WPK) langsung mengadakan pertemuan darurat terkait perintah pemimpin tertinggi mereka.
 
Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) melaporkan, Komisi Militer Provinsi Hamgyong Selatan mengadakan pertemuan pada Kamis lalu. Banjir di provinsi tersebut menghancurkan lebih dari 1.000 rumah di sana.
 
"Setelah menerima berita kerusakan akibat hujan di provinsi itu, Sekretaris Jenderal Kim Jong-un menentukan arah dan cara untuk pemulihan dari kerusakan, serta mengambil langkah-langkah menyediakan bahan yang sangat dibutuhkan di wilayah tersebut," kata KCNA, dilansir dari North Korea News, Minggu, 8 Agustus 2021.

Tanggapan Kim terhadap bencana baru-baru ini kontras dengan tanggapannya yang dulu. Sebelumnya, Kim dilaporkan relatif cepat ke lokasi banjir.
 
Namun, laporan banjir tahunan terlambat disampaikan, datang sekitar sepekan setelah tanda-tanda pertama banjir. Para ahli berspekulasi langkah Kim tersebut mengakui kehancuran di provinsi Hamgyong Selatan.
 
Baca juga: Lebih Dari 1.100 Rumah Warga Korut Rusak Berat Akibat Diterjang Banjir
 
"Secara khusus disebutkan bahwa Sekretaris Jenderal menetapkannya sebagai tugas penting yang dihadapi sekretaris kepala komite Partai kota dan daerah untuk memberikan perhatian utama pada kehidupan orang-orang di daerah yang dilanda bencana dan memperkuat kerja Partai, pekerjaan dengan rakyat, untuk menggalang massa lebih dekat di sekitar Partai di bawah situasi sulit seperti sekarang," imbuh mereka.
 
KCNA menambahkan, saat ini Kim tengah berfokus pada rencana menstabilkan kehidupan masyarakat di daerah bencana. Dalam pertemuan tersebut juga ditekankan, memperketat pembatasan akibat covid-19.
 
Pada Juni lalu, Kim Jong Un mengakui masalah keamanan pangan selama acara pleno partai. Pernyataan ini tidak biasanya disampaikan pemimpin Korut tersebut di tengah kontrol pembatasan covid-19 yang ketat.
 
Korea Utara juga menyatakan bulan lalu bahwa gelombang panas dan kekeringan telah merusak produksi pertanian negara itu.
 
Kim Jong Un terakhir terlihat selama serangkaian acara militer yang diadakan antara 24-29 Juli, di mana ia muncul dengan perban di bagian belakang kepalanya. Masalah kesehatan terbaru pemimpin Korea Utara itu menjadi isu hangat, menyusul pengakuan media pemerintah tentang penurunan berat badannya yang cepat awal tahun ini.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan