Kekhawatiran muncul akan kerusakan pada pasokan makanan di Korea Utara. Selama ini bahan makanan untuk Korut terputus dari impor asing dan bantuan oleh pembatasan yang diberlakukan sendiri yang bertujuan untuk mencegah wabah virus korona.
“Hujan melanda beberapa daerah di pantai timur, termasuk Provinsi Hamgyong Utara dan Selatan,” kata siaran negara KRT, Kamis, seperti dikutip Guardian, Jumat 6 Agustus 2021.
Tayangan televisi menunjukkan rumah-rumah terendam banjir hingga atapnya, dan jembatan serta tanggul hanyut.
Wakil Kepala Administrasi Hidro-Meteorologi Negara, Ri Yong Nam mengatakan bahwa bagian dari Hamgyong Utara mencatat lebih dari 500mm hujan dari Minggu sampai Selasa. Sementara wilayah Hamgyong Selatan melebihi curah hujan rata-rata bulanan pada hari-hari itu.
“Kami memperkirakan hujan lebih banyak pada Agustus di berbagai wilayah, termasuk wilayah pantai timur, yang dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut,” ungkapnya.
Pada Juni, pemimpin Kim Jong-un mengatakan, negaranya menghadapi situasi pangan yang menipis dan banyak yang akan mengandalkan pada panen tahun ini.
Selama berbulan-bulan, media telah menunjukkan pekerjaan untuk mendukung tanggul dan memperbaiki parit, jembatan dan infrastruktur lainnya untuk mencoba mencegah kerusakan akibat banjir.
Selama panggilan telepon pada Jumat, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri Korea Selatan Chung Eui-yong membahas prospek bantuan kemanusiaan ke Korea Utara. Namun belum ada penjelasan lebih lanjut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News