Sebelumnya Presiden Korea Selatan Moon Jae-in menyebut tindakan Korea Utara ‘provokatif’. Namun pada saat bersamaan Moon membela uji coba rudal balistik yang diluncurkan kapal selam (SLBM) yang dia awasi langsung, sebagai pertahanan diri.
Baca: Korsel Uji Rudal Balistik Kapal Selam untuk Melawan Ancaman Korut.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Rabu malam, adik perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, Kim Yo-jong, mempermasalahkan pernyataan Moon dan juga membela perkembangan senjata negaranya.
“Kami tidak menargetkan siapa pun atau memilih waktu tertentu untuk 'provokasi' seperti spekulasi Korea Selatan. Melainkan melaksanakan prioritas tahun pertama dalam rencana lima tahun pengembangan ilmu pertahanan nasional dan pengembangan sistem senjata yang diputuskan pada kongres partai,” kata Kim Yo-jong, menurut Korean Central News Agency (KCNA), seperti dikutip NK News, Kamis 16 September 2021.
Dalam siaran pers dari Kementerian Pertahanan Nasional (MND), Moon mengatakan bahwa uji coba SLBM negaranya pada hari Rabu bukan sebagai tanggapan atas uji coba yang dilaporkan Korea Utara sebelumnya pada hari yang sama. “Penguatan kemampuan rudal kami dapat menjadi bukti yang jelas pencegah provokasi Korea Utara,” ujar Moon
Kim Yo-jong kemudian menyerang kata ‘provokasi’ dari Korsel dan menanggapi dengan ucapan keras. ”bodoh untuk memanggilnya presiden negara,” tegas Kim.
Dia membandingkan rencana senjata yang diungkapkan secara resmi oleh Korea Utara dengan yang dipromosikan oleh Moon. “Dia telah berstandar ganda untuk mempertahankan uji coba rudalnya yang dianggap ’sah’, sementara menolak untuk menerima label yang sama untuk Korea Utara,” ungkapnya.
Kim tidak secara langsung mengkritik uji SLBM Korea Selatan atau perkembangan rudal lainnya yang dilakukan dan diungkapkan Korea Selatan pada Rabu. Tetapi menambahkan bahwa sikap Presiden Moon adalah ‘penyesalan besar’ dan ‘kekhawatiran terhadap perkembangan hubungan Utara-Selatan.’
Pernyataan itu tidak mengungkapkan rincian tentang dugaan uji coba rudal balistik Korea Utara yang dilakukan pada hari sebelumnya. Media pemerintah Korut kemungkinan akan mengungkapkan rincian tes itu, termasuk jika Kim Jong-un hadir, Kamis dini hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News