Sampel Virus. (iStock)
Sampel Virus. (iStock)

Ratusan Sampel Virus Mematikan Hilang dari Laboratorium Australia

Riza Aslam Khaeron • 12 Desember 2024 14:40
Canberra: 323 sampel virus mematikan telah hilang dari laboratorium pemerintah Australia di Queensland. Investigasi telah dilakukan atas kasus yang disebut Menteri Kesehatan Australia sebagai "penyusupan besar" terhadap protokol biosecurity".
 
Menteri Kesehatan Tim Nicholls mengatakan pada hari Senin, 9 Desember 2024 bahwa dugaan penyusupan tersebut ditemukan pada bulan Agustus 2023. Pihak laboratorium tidak bisa bersaksi apakah virus-virus tersebut dihancurkan atau dicuri.
 
Sampel-sampel tersebut berupa virus Hendra, Lyssavirus, dan Hantavirus. Hendra merupakan virus zoonotic (binatang ke manusia) yang hanya bisa ditemukan di Australia.

Hantavirus merupakan sekumpulan virus-virus yang dapat menyebabkan penyakit serius atau kematian. Sedangkan lysaavirus merupakan sekumpulan virus yang menyebabkan rabies.
 
Meskipun begitu, Kepala Kantor Kesehatan Australia, Dr John Gerrard mengatakan risiko terhadap masyarakat sangat kecil.
 
"Perlu dicatat bahwa sampel virus ini akan terdegradasi dengan sangat cepat di luar freezer bersuhu rendah dan menjadi tidak menular," ucap Gerrard, melansir ABC Australia.
 
"Tidak ada kasus Hendra atau lyssavirus yang terdeteksi pada manusia di Queensland selama lima tahun terakhir, dan tidak ada laporan infeksi hantavirus pada manusia di Australia," lanjut Gerrard.
 
Ahli penyakit menular, Dr Paul Griffin menyebut kejadian ini seharusnya tidak mungkin terjadi, menyebut patogen-patogen virus biasanya dijaga sangat ketat.
 
"Sangat mengecewakan mendengar tentang penyusupan ini, terutama setelah mengetahui kasus ini setelah sekian lama," ucap Griffin, melansir ABC Australia
 
Ketika ditanyakan alasan pihak berwajib tidak menginformasikan publik lebih cepat, Menteri Kesehatan berandil hal tersebut akan menjadi tinjauan lebih lanjut.
 
"Hal-hal ini akan diketahui lebih lanjut setelah investigasi," ujar Nicholls, melansir ABC Australia.
 
Baca Juga:
Pertama Kali, Presiden Korsel Bela Perintah Darurat Militer
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WAN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan