Menlu Retno Marsudi dalam pertemuan two plus two dengan Jepang, 30 Maret 2021. Foto: Dok.Kemenlu RI
Menlu Retno Marsudi dalam pertemuan two plus two dengan Jepang, 30 Maret 2021. Foto: Dok.Kemenlu RI

Indonesia-Jepang Akui Nasionalisme Vaksin Jadi Tantangan Hadapi Covid-19

Fajar Nugraha • 30 Maret 2021 22:05
Tokyo: Masalah nasionalisme vaksin menjadi halangan untuk mengatasi pandemi covid-19 saat ini. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat bertemu dengan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Kono Taro menyebutkan adanya tantangan dalam program vaksinasi.
 
Menteri Kono Taro adalah juga Menteri yang diberi tugas untuk program vaksinasi covid-19 di Jepang.
 
“Dalam pertemuan dengan Menteri Kono Taro, Kita compare note situasi penanganan pandemi di kedua negara dan dunia termasuk program vaksinasi di kedua negara. Kita sepakat vaksinasi adalah salah satu ikhtiar masyarakat dunia untuk segera keluar dari pandemi covid-19,” ujar Menlu Retno, dalam keterangan pers yang dilakukan secara virtual, Selasa 30 Maret 2021.

“Tantangan program vaksinasi masih sangat besar, oleh karena itu diperlukan kerja sama, terutama dalam merealisasikan kesetaraan akses terhadap vaksin bagi semua negara,” jelas Menlu Retno.
 
Indonesia dan Jepang sekali lagi prihatin dengan nasionalisme vaksin dan restriksi suplai vaksin yang berpotensi menghambat pemulihan dari pandemi secara bersama. Kami juga sepakat untuk terus mendukung vaksin multilateralisme dan mendukung kerja COVAX Facility,” tegas Menlu Retno.
 
Pertemuan antara Menlu Retno dan Menteri Kono dilakukan sebelum pertemuan two plus two, bersama Menhan Prabowo Subianto dengan Menlu Jepang Toshimitsu Motegi serta Menhan Nabou Kishi.
 
Mengenai pertemuan ini, Menlu Retno menyebutkan, hubungan Indonesia dengan Jepang sangat kokoh. Jepang telah menjadi mitra strategis Indonesia sejak tahun 2006. Jepang juga merupakan salah satu mitra penting Indonesia di bidang ekonomi.
 
“Di bidang ketahanan kesehatan, kita mencatat beberapa perkembangan tindak lanjut MoU bidang kesehatan, antara lain: Kerja sama riset pengembangan dan pembuatan vaksin antara ITB and Osaka University. Kemudian, terdapat juga kerja sama peralatan kesehatan, hibah Jepang untuk peralatan kesehatan termasuk mobil x-rays,” sebut menlu perempuan pertama Indonesia.
 
Selain itu juga terdapat dukungan Jepang bagi pembangunan cold chain vaksin senilai USD 41 juta untuk beberapa negara di Asia Pasifik, termasuk untuk Indonesia. Secara khusus, Menlu Retno turut mendorong kerja sama Indonesia dan Jepang untuk penguatan pengelolaan vaksinasi dan laboratorium, baik untuk covid-19 maupun penyakit menular lainnya.

Kerja sama luas

Di bidang investasi, di dalam pertemuan bilateral dengan Menlu Jepang, Retno pun menyampaikan apresiasi  rencana ekspansi investasi perusahaan otomotif seperti Toyota, Mitsubishi, Honda dan Suzuki. Kemudian mendorong pula relokasi perusahaan Jepang ke Indonesia. Menlu juga meminta Jepang menjadikan Indonesia sebagai regional hub bagi produk-produk Jepang seperti otomotif, petrochemicals dan industri kaos kaki.
 
“Dan pada kesempatan pertemuan bilateral dengan Menlu Jepang, saya juga mengundang partisipasi Jepang dalam Sovereign Wealth Fund Indonesia, dimana pembicaraan awal dengan Japan Bank for International Cooperation (JBIC) sudah dilakukan dan kita ingin agar implementasinya dapat segera dilakukan,” tegasnya.
 
Di sektor infrastruktur, Indonesia-Jepang sepakat perlunya percepatan proses dan penyelesaian beberapa proyek infrastruktur besar, antara lain: Pembangunan proyek MRT tahap kedua. Kemudian pembangunan Pelabuhan Patimban tahap selanjutnya; dan Kelanjutan the Java North Line Upgrading Project.
 
Sementara itu, di bidang perdagangan, Indonesia mengharapkan kiranya perundingan Protokol Perubahan untuk IJEPA dapat segera diselesaikan.
 
“Secara khusus saya kembali mengharapkan Jepang untuk dapat mengakui standar Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO),” imbuh Menlu Retno.
 
Saya juga menekankan pentingnya penguatan kerja sama pengembangan sumber daya manusia melalui program pengembangan kapasitas untuk pekerja Indonesia agar dapat memenuhi standar industri dan perusahaan Jepang.
 
Disertai juga dengan fasilitasi akses untuk tenaga kerja spesifik melalui revisi MoU kedua negara. Tentunya Indonesia juga Mendorong program internship di Perusahaan Jepang yang berada di Tanah Air.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan