Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin. Foto: MFA China
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin. Foto: MFA China

Kemenlu Tiongkok: Balon AS Sudah Masuk Wilayah Kami Sejak 2022

Fajar Nugraha • 14 Februari 2023 10:06
Beijing: Kementerian Luar Negeri Tiongkok menyerang balik tuduhan Amerika Serikat (AS) bahwa pihaknya menerbangkan balon mata-mata. Mereka menegaskan bahwa AS telah menerbangkan balon ke wilayah udara Tiongkok lebih dari 10 kali dalam setahun terakhir atau sejak 2022.
 
Itu terjadi setelah AS pada 4 Februari menembak jatuh balon mata-mata yang dicurigai di wilayah udaranya, yang menurut Tiongkok adalah salah satu balon cuacanya yang tersesat.
 
Hubungan kedua negara sejak itu memburuk dalam beberapa hari terakhir. AS juga telah menembak jatuh sejumlah objek tak dikenal lainnya.
 
Baca: Pejabat AS Pastikan Balon Tiongkok Memiliki Kemampuan Mata-mata.

Ditanya pada Senin, Beijing mengatakan AS telah membuat banyak pelanggaran wilayah udara.

"Tidak jarang juga AS memasuki wilayah udara negara lain secara ilegal," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin pada konferensi pers reguler.
 
"Sejak tahun lalu saja, balon AS telah terbang secara ilegal di atas Tiongkok lebih dari 10 kali tanpa persetujuan dari otoritas kami,” tegas Wang.
 
"Hal pertama yang harus dilakukan pihak AS adalah memulai dengan yang bersih, melakukan refleksi diri, bukannya mencoreng dan menuduh China," tambahnya.
 
Dia mengatakan Beijing telah menanggapi serangan itu dengan cara "bertanggung jawab dan profesional".
 
"Jika Anda ingin tahu lebih banyak tentang balon ketinggian tinggi AS yang secara ilegal memasuki wilayah udara Tiongkok, saya sarankan Anda merujuk ke pihak AS," katanya.
 
Media Tiongkok melaporkan pada akhir pekan bahwa sebuah benda terbang tak dikenal telah terlihat di lepas pantai timur negara itu, dengan militer bersiap untuk menembak jatuhnya.
 
Sementara Gedung Putih membantah tuduhan Beijing bahwa pihaknya mengirim balon ke Tiongkok untuk melakukan pengawasan.  Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Adrienne Watson melalui Twitter menyebut klaim itu "salah”.
 
Insiden balon pertama membuat Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken membatalkan rencana perjalanan ke Beijing. Diplomat top menyebut dugaan mata-mata Tiongkok "tidak dapat diterima dan tidak bertanggung jawab".
 
Pada Minggu, AS memerintahkan "struktur segi delapan" tak berawak untuk dijatuhkan di Michigan dekat perbatasan Kanada - objek keempat yang akan dihancurkan dalam delapan hari.
 
Pilot pesawat tempur juga menembak jatuh benda tak dikenal yang lebih kecil di atas Alaska pada 10 Februari dan Kanada bagian utara pada 11 Februari.
 
Wang mengatakan dia "tidak memiliki pemahaman tentang (objek-objek lain)”.
 
"Tapi yang ingin kami sampaikan kepada semua orang di sini adalah bahwa seringnya penembakan rudal canggih AS yang digunakan untuk menjatuhkan benda terbang tak dikenal adalah reaksi berlebihan dari kekuatan yang berlebihan," katanya.
 
Seorang komandan militer AS, Jenderal Glen VanHerck mengatakan, bahwa tidak ada indikasi adanya ancaman dari objek terbaru tersebut.
 
Dia mengatakan itu bisa menjadi "jenis balon gas" atau "semacam sistem propulsi" - menambahkan dia tidak dapat mengesampingkan bahwa benda-benda itu adalah makhluk luar angkasa.
 
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak juga turut mengatakan bahwa pemerintahannya akan melakukan "apa pun" untuk menjaga negara aman dari ancaman balon mata-mata.
 
“Kami memiliki sesuatu yang disebut pasukan siaga reaksi cepat yang melibatkan pesawat Typhoon, yang selalu siaga 24/7 untuk mengawasi wilayah udara kami, yang sangat penting,” pungkas Sunak.
 

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan