Dilansir dari laman Dhaka Tribune, Sekretaris Kabinet Bangladesh Khandker Anwarul Islam mengatakan ada beberapa pengecualian dalam lockdown, terutama di bidang transportasi umum.
Layanan bus antar kota dan distrik akan dibuka kembali pada 6 Mei, namun perjalanan jarak jauh ditiadakan. Penerbangan domestik tetap diizinkan beroperasi.
Baca: Bangladesh Lockdown, Semua Transportasi Umum Ditutup
Keputusan melarang perjalanan jarak jauh bertujuan untuk mencegah terjadinya mudik yang biasa terjadi menjelang Idulfitri. Pemerintah Bangladesh khawatir aktivitas mudik dapat memicu lonjakan kasus Covid-19.
Sejumlah menteri Bangladesh mengatakan kepada awak media bahwa lockdown yang diterapkan sejauh ini cukup efektif dalam meredam penyebaran Covid-19. Ini terlihat dari menurunnya rata-rata kasus harian Covid-19 dalam dua pekan terakhir di Bangladesh.
"Jika masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan, rata-rata angka transmisi dan kematian otomatis menurun. Jadi dalam beberapa hari ke depan, pemerintah ingin meniadakan mudik dalam skala besar," ucap seorang menteri Bangladesh yang menolak disebutkan namanya.
Ia mengatakan bahwa larangan perjalanan jarak jauh bertujuan untuk meminimalisasi pergerakan masyarakat. "Kami tahu orang-orang pasti akan meninggalkan Dhaka untuk merayakan Idulfitri, tak peduli seberapa keras kami mengimbau mereka," ungkapnya.
"Kami berharap dengan larangan perjalanan jarak jauh ini, banyak orang memutuskan untuk tidak mudik. Kami mencopa strategi ini untuk mencoba meredam Covid-19," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id