Sejumlah tokoh Taliban dalam sebuah acara dialog di Doha, Qatar. (AFP)
Sejumlah tokoh Taliban dalam sebuah acara dialog di Doha, Qatar. (AFP)

Kantongi Sejumlah Nama, Taliban Bersiap Bentuk Pemerintahan Inklusif

Willy Haryono • 28 Agustus 2021 16:04
Kabul: Kelompok Taliban mengaku sedang bersiap membentuk sebuah pemerintahan sementara yang bersifat inklusif di Afghanistan. Nantinya, pemerintahan ini akan diisi jajaran tokoh dari semua etnis di Afghanistan.
 
Rencana tersebut disampaikan beberapa sumber Taliban kepada kantor berita Al-Jazeera pada Jumat kemarin. Taliban mengaku telah mengantongi sejumlah nama, namun tidak menyebutkan identitas mereka maupun detail seputar berapa lama masa jabatan pemerintahan sementara tersebut.
 
Beberapa sumber yang sama menatakan bahwa sebuah dewan kepemimpinan agung telah berkumpul untuk memutuskan bentuk pemerintahan baru di Afghanistan. Nantinya, dewan tersebut akan menominasikan nama-nama menteri, terutama untuk bidang hukum, keamanan internal, pertahanan, luar negeri, keuangan, dan informasi.

Dikutip dari laman Fars News Agency, Sabtu, 28 Agustus 2021, Taliban mengaku ingin menghadirkan wajah-wajah baru di pemerintahan Afghanistan dengan melibatkan tokoh dari beragam etnis, termasuk keturunan Tajikistan dan Uzbekistan.
 
Beberapa hari lalu, Taliban dikabarkan telah menunjuk beberapa veteran senior untuk posisi menteri keuangan, dalam negeri, dan pertahanan. Namun penunjukan tiga posisi tersebut belum diumumkan secara resmi.
 
Menurut keterangan satu sumber, Taliban menggandeng mantan presiden Afghanistan Hamid Karzai dan mantan negosiator perdamaian Abdullah Abdullah dalam dewan kepemimpinan agung yang akan berkuasa selama masa transisi.
 
Rencana pembentukan pemerintahan sementara di Afghanistan ini muncul setelah terjadinya ledakan bom bunuh diri di bandara internasional Kabul. Ledakan pada Kamis kemarin itu menewaskan lebih dari 180 orang, termasuk 13 personel militer Amerika Serikat.
 
Bom bunuh diri itu diklaim oleh Islamic State Khorasan (ISIS-K), grup afiliasi ISIS di Afghanistan. Presiden AS Joe Biden mengecam keras ledakan tersebut, dan bertekad akan meluncurkan balasan.
 
Selang satu hari usai pernyataan Biden, militer AS mengaku telah membunuh seorang militan ISIS-K di provinsi Nangarhar. Militan tersebut diyakini sebagai perancang serangan bom bunuh diri di bandara Kabul.
 
Baca:  Drone AS Bunuh Militan ISIS-K Perancang Serangan di Bandara Kabul
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan