Serangan dilancarkan AS setelah Gedung Putih mengindikasikan adanya ancaman serangan susulan ISIS-K di tengah proses evakuasi massa di bandara Kabul.
Dilansir dari laman The Globe and Mail, Sabtu, 28 Agustus 2021, serangan drone AS yang menewaskan seorang militan ISIS-K dilakukan di provinsi Nangahar. Militan tersebut diyakini sebagai perancang serangan bom bunuh diri di bandara Kabul yang telah menewaskan lebih dari 180 orang.
Dari total tersebut, 13 di antaranya adalah personel militer AS. Sejumlah anggota kelompok Taliban juga dikabarkan tewas dalam ledakan.
Komando Pusat AS hanya memberikan sedikit detail mengenai serangan udara di Nangarhar, namun meyakini gempuran tersebut tidak menewaskan warga sipil.
"Serangan udara menewaskan satu individu," kata juru bicara Angkatan Laut AS, Kapten William Urban.
Gempuran di Nangarhar disetujui Biden, untuk kemudian dieksekusi oleh Menteri Pertahanan Lloyd Austin.
Cepatnya gempuran AS merefleksikan kemampuan Washington dalam menggempur berbagai ekstremis, termasuk ISIS dan ISIS-K. Namun, bom bunuh diri di bandara Kabul pada Kamis kemarin juga memperlihatkan batasan dari kekuatan AS dalam mencegah serangan ekstremis.
Belum diketahui pasti apakah militan yang tewas dalam serangan di Nangarhar terkait langsung dengan bom bunuh diri di Kabul.
Baca: Mengenal ISIS-K, Pelaku Penyerangan Bandara Afghanistan
Kamis kemarin, beberapa jam usai tragedi di bandara Kabul, Biden menegaskan bahwa pelaku serangan tersebut tidak akan bisa bersembunyi. "Kami akan memburu kalian dan membuat kalian menerima balasannya," tegas Biden.
Satu hari setelahnya, Kementerian Pertahanan AS atau Pentagon mengaku siap melancarkan aksi balasan apapun sesuai perintah presiden.
"Sekarang opsi (melancarkan serangan balasan) sudah ada," kata Mayor Jenderal Hank Taylor dari Staf Gabungan Pentagon.
Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp 50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan. Salam hangat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News