"Sekitar 113 orang masih dinyatakan hilang," kata Onuma, dikutip dari laman rnz.co.nz pada Senin, 5 Juli 2021.
Ratusan rumah di Atami, kota yang berjarak sekitar 90 kilometer dari Tokyo, terendam material lumpur dan bebatuan. Beberapa bangunan rusak parah, dan sejumlah kendaraan hanyut tersapu derasnya terjangan lumpur.
Kantor berita Kyodo melaporkan bahwa korban tewas ketiga adalah seorang perempuan. Sementara dua warga lainnya ditemukan tak bernapas oleh penjaga pantai Jepang di area pesisir Atami.
Hujan deras memicu tanah longsor dan banjir lumpur yang menerjang Atami, sebuah kota resor pemandian air panas di Jepang. Sejumlah rumah warga hancur berantakan usai diterjang kuatnya material lumpur dan bebatuan.
Dalam sebuah keterangan kepada media NHK, Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga mengonfirmasi mengonfirmasi bahwa 19 orang yang awalnya dinyatakan hilang telah berhasil ditemukan dan diselamatkan.
Ia menambahkan bahwa cuaca buruk yang masih melanda berpotensi memicu tanah longsor dan banjir susulan di sejumlah wilayah Jepang. "Tolong perhatikan informasi terbaru mengenai kondisi cuaca dan juga rekomendasi evakuasi demi memastikan keselamatan Anda semua," ungkap PM Suga.
Media lokal melaporkan, material lumpur dan bebatuan di kota Atami terus mengalir menyusuri sungai hingga sejauh 2 kilometer menuju laut.
Baca: Turki Berduka atas Musibah Longsor dan Banjir di Jepang
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id