"Kami turut berduka bersama masyarakat dan pemerintah Jepang," ujar pernyataan resmi dari Kementerian Luar Negeri Turki, dilansir dari laman Yeni Safak pada Minggu, 4 Juli 2021.
"Besar harapan kami pemerintah Jepang mampu segera memulihkan situasi pascabanjir dan longsor di kota Atami pada 3 Juli kemarin," sambungnya.
Hujan deras memicu tanah longsor dan banjir lumpur yang menerjang Atami, sebuah kota resor pemandian air panas di Jepang. Sejumlah rumah warga hancur berantakan usai diterjang kuatnya material lumpur dan bebatuan.
Dua korban tewas ditemukan penjaga pantai di wilayah pesisir kota Atami. Seorang warga mengaku mendengar "suara mengerikan" sesaat sebelum terjadinya longsor pada Sabtu kemarin.
Dalam sebuah keterangan kepada media NHK, Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga mengonfirmasi adanya dua korban tewas. Ia juga mengonfirmasi bahwa 19 orang yang awalnya dinyatakan hilang telah berhasil ditemukan dan diselamatkan.
Baca: Longsor Terjang Jepang, 19 Orang Hilang
Ia menambahkan bahwa cuaca buruk yang masih melanda berpotensi memicu tanah longsor dan banjir susulan di sejumlah wilayah Jepang. "Tolong perhatikan informasi terbaru mengenai kondisi cuaca dan juga rekomendasi evakuasi demi memastikan keselamatan Anda semua," ungkap PM Suga.
Tanah longsor yang dipicu hujan deras di kota Atami terjadi pada Sabtu kemarin. Otoritas prefektur Shizuoka telah mengumumkan evakuasi lebih dari 35.500 orang atas risiko tanah longsor susulan.
Selain memicu longsor, hujan deras yang terus mengguyur Jepang juga menyebabkan beberapa perjalanan kereta cepat antara Tokyo dan Osaka dihentikan untuk sementara waktu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News