"Kami berharap pihak-pihak terkait dapat tetap objektif dan tenang, serta menahan diri dari menafsirkan masalah ini secara berlebihan," kata Wang Wenbin dalam keterangan kepada media di Beijing, Tiongkok, dikutip dari Antara, Kamis, 31 Agustus 2023.
Kementerian Sumber Daya Alam Tiongkok merilis peta tersebut bersamaan dengan Pekan Kesadaran Pemetaan Nasional Tiongkok dan Hari Publisitas Survei dan Pemetaan, Peta Standar 2023, pada Selasa lalu. Isi peta tersebut mengklaim wilayah di India, dan sejumlah perairan di Laut China Selatan.
"Pada 28 Agustus, Kementerian Sumber Daya Alam Tiongkok merilis peta standar edisi 2023. Ini adalah praktik rutin dalam pelaksanaan kedaulatan Tiongkok sesuai dengan hukum," tambah Wang.
Dari peta baru yang terlihat, masih ada nine dash line (sembilan garis putus) yang mengklaim beberapa perairan di Laut China Selatan. Garis itu mengklaim perairan yang diakui sebagai wilayah Malaysia, Filipina, Vietnam, dan Taiwan.
Saat ini, di bawah kepemimpinan Indonesia di ASEAN, Tiongkok dan organisasi negara Asia Tenggara itu kembali merundingkan kode etik (code of conduct/ CoC) di Laut China Selatan. Namun, belum diketahui kelanjutan dari negosiasi tersebut.
Menurut Konvensi Hukum Laut Internasional, di wilayah perairan tersebut, negara mempunyai hak untuk melakukan eksplorasi dan eksploitasi, konservasi dan pengelolaan sumber daya alam hayati maupun nonhayati.
Bahkan, beberapa wilayah di India juga diklaim oleh Beijing dalam peta terbaru mereka, seperti wilayah Arunachal Pradesh dan Aksai Chin.
Baca juga: Peta Baru Tiongkok Dirilis, Masih Klaim Wilayah Dekat Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id