"Australia ingin menekankan bahwa program tersebut tidak melanggar komitmen non-proliferasi nuklirnya," demikian dilaporkan Malay Mail, Kamis, 15 Maret 2023.
Australia adalah pihak dalam perjanjian zona bebas nuklir dengan 12 negara Pasifik Selatan lainnya, termasuk Fiji. Kawasan ini menjadi sangat peka terhadap senjata nuklir karena efek uji coba yang dilakukan AS dan Prancis.
Wilayah yang berlokasi strategis telah menjadi fokus meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok, atas ambisi Beijing untuk meningkatkan kehadiran keamanannya.
Bulan ini, Tiongkok memperbarui dorongan diplomatiknya bagi negara-negara Kepulauan Pasifik untuk bekerja sama dengan Beijing dalam hal keamanan. Mereka melakukan hal tersebut setelah kesepakatan 10 negara yang diusulkan pada Juni lalu, ditolak.
Albanese bertemu dengan Perdana Menteri Fiji Sitiveni Rabuka untuk membahas keamanan regional, sehari setelah pengungkapan rincian program kapal selam AUKUS di San Diego dengan para pemimpin Amerika Serikat dan Inggris.
Baca juga: Indonesia Minta Australia Konsisten Penuhi Kewajiban Non-Proliferasi Nuklir
Australia akan membeli tiga kapal selam kelas Virginia AS awal dekade depan. Kapal selam bertenaga nuklir Inggris dan AS juga akan dikerahkan di Australia mulai 2027.
Pejabat pertahanan Australia mengatakan, armada kapal selam nuklir diperlukan sebagai pencegah pembangunan angkatan laut Tiongkok. Sementara itu, Beijing mengatakan, AUKUS melanggar perjanjian non-proliferasi nuklir, yang ditolak Australia.
Albanese menekankan kapal selam tidak akan membawa senjata nuklir.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News