Perdana Menteri Australia Anthony Albanese. Foto: AFP
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese. Foto: AFP

1 Tahun Perang Rusia-Ukraina

Setahun Perang Ukraina, Australia Kirim Bantuan Tambahan

Fajar Nugraha • 24 Februari 2023 15:49
Canberra: Menandai satu tahun sejak Rusia melancarkan invasi berskala penuh yang ilegal dan tidak bermoral ke Ukraina, Australia akan memberikan bantuan militer tambahan. Negeri Kanguru akan mengirim drone terbaru untuk Ukraina.
 
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengatakan berduka atas kerugian tak terhitung yang dialami Ukraina.
 
“Kami menghormati tekad dan kekuatan yang tak tergoyahkan dari rakyat Ukraina dalam melawan agresi Rusia yang terus berlanjut.  Kami bangga berada bersama Ukraina dalam mempertahankan rakyatnya, wilayahnya, dan kedaulatannya,” ucap Albanese, seperti dikutip dari keterangan tertulis Kedubes Australia, Jumat 24 Februari 2023.
 
Baca: Putin Indikasikan Kesiapan Perang Nuklir di Ukraina.


“Pemerintah Australia mengumumkan tambahan bantuan militer untuk Ukraina dan konsekuensi lebih lanjut untuk Rusia, termasuk sanksi tambahan,” imbuhnya.
 
“Kami juga akan memberikan tambahan Sistem Udara Tanpa Awak (UAS) untuk Ukraina. Sistem ini memberikan kemampuan intelijen, kemampuan pengawasan, dan pengintaian di medan perang untuk Angkatan Bersenjata Ukraina saat mereka terus bertempur,” tegas Albanese.
 
Selain itu, hari ini di Inggris, gelombang pertama dari sekitar 200 prajurit baru Ukraina akan lulus dari pelatihan militer yang didukung oleh personel Pasukan Pertahanan Australia sebagai bagian dari Operasi Kudu, kontribusi Australia untuk program pelatihan multinasional yang dipimpin Inggris.
 
Negeri Kanguru telah memberlakukan sanksi keuangan dengan target lebih lanjut dan larangan perjalanan terhadap 90 orang, dan sanksi keuangan dengan target terhadap 40 entitas. Target sanksi baru ini termasuk untuk para menteri Rusia yang berwenang atas energi, sumber daya alam, industri, pendidikan, tenaga kerja, migrasi, dan kesehatan.
 
"Ini adalah saat yang paling memilukan bagi rakyat Ukraina. Satu tahun setelah invasi Rusia yang tidak beralasan, tidak dapat dibenarkan, dan melanggar hukum, dampak yang ditimbulkan oleh agresi Rusia tak terhitung nilainya,” ucap Albanese.
 
"Dalam menghadapi agresi Rusia, rakyat Ukraina-yang dipimpin dengan tegas oleh Presiden Zelensky-telah menunjukkan kekuatan dan keberanian yang luar biasa. Kami terus berada bersama Ukraina,” imbuhnya.
 
Pihak Australia menjatuhkan sanksi terhadap orang-orang dan badan-badan yang terlibat dalam kegiatan yang memiliki kepentingan ekonomi dan strategis bagi Rusia atau yang mengancam integritas teritorial atau kedaulatan Ukraina. Ini termasuk daftar baru yang terdiri dari mereka yang mengabadikan kebohongan Kremlin untuk mengumpulkan dukungan bagi Presiden Putin dan para pelaku utama dalam industri pertahanan Rusia:
 
-Kalashnikov Concern, salah satu produsen senjata terbesar di Rusia.
 
-Pengembang kapal selam, Admiralty Shipyards.
 
-Perusahaan penerbangan Tupolev.
 
-Perancang rudal Makeyev Rocket Design Bureau.
 
-Produsen kendaraan tempur infanteri Kurganmashzavod.
 
Australia kini telah menjatuhkan lebih dari 1.000 sanksi sebagai tanggapan atas invasi penuh Rusia ke Ukraina.
 
Semalam, Australia juga bergabung dengan 140 negara anggota lainnya untuk mendukung resolusi yang menyerukan perdamaian yang adil di Ukraina dalam Sesi Khusus Darurat Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
 
“Kami kembali menyerukan kepada Rusia untuk menarik pasukannya dari wilayah Ukraina dan mengakhiri perang ini,” tegasnya.
 
Sementara Wakil Perdana Menteri Richard Marles mengatakan, “menanggapi permintaan, Australia menyediakan lebih banyak Sistem Udara Tanpa Awak untuk Pemerintah Ukraina; dukungan ini akan memberikan kemampuan intelijen, pengawasan, dan pengintaian di medan perang kepada Angkatan Bersenjata Ukraina saat mereka terus berjuang melawan agresi Rusia yang tidak beralasan."
 
Sedangkan Menteri Luar Negeri Penny Wong menegaskan keputusan Australia menjatuhkan sanksi tambahan, menargetkan mereka yang berada di Pemerintah Rusia yang membantu memperpanjang perang ini. Termasuk juga mereka yang mendanai perang ini, dan mereka yang menyebarkan kebohongan untuk membenarkan perang ini.
 
"Sanksi Australia terhadap Rusia adalah yang terbesar. Ini mencerminkan dukungan kami terhadap rakyat Ukraina dan atas norma-norma dasar kedaulatan dan integritas teritorial,” pungkas Wong.
 

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan