Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto: AFP
Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto: AFP

1 Tahun Perang Rusia-Ukraina

Putin Indikasikan Kesiapan Perang Nuklir di Ukraina

Medcom • 24 Februari 2023 14:20
Kyiv: Ukraina mengatakan bahwa pasukannya telah memukul mundur serangan Rusia di sepanjang garis depan pada Kamis, menjelang peringatan setahun perang. Pernyataan itu dikeluarkan ketika Presiden Vladimir Putin membicarakan persenjataan nuklir Rusia.
 
Setelah serangkaian pidato menjelang peringatan invasinya, Putin mengumumkan rencana untuk menyebarkan rudal balistik antarbenua Sarmat multi-hulu ledak baru tahun ini.
 
Sebelumnya, dia menangguhkan partisipasi Rusia dalam perjanjian kontrol senjata nuklir START pada awal pekan ini.
 
Baca: Setahun Perang Rusia-Ukraina, Zelensky Tolak Bantuan Tiongkok Jadi Moderator Damai.

“Rusia akan memberikan perhatian yang lebih besar untuk memperkuat triad nuklir (darat, laut, udara),” kata Putin dalam sambutan yang dirilis oleh Kremlin, seperti dikutip The Straits Times, Jumat 24 Februari 2023.

Ukraina dan sekutu Baratnya menepis pembicaraan nuklir sebagai pengalihan dari kampanye militer Rusia yang gagal di medan perang, setahun setelah Putin melancarkan perang darat terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II.
 
Sementara itu, di taman tank Ukraina dekat Bakhmut, yakni kota kecil di timur yang telah menjadi target utama Rusia, ledakan terus terdengar dari kejauhan.
 
“Jika kita melepaskan Bakhmut, yang lainnya akan menjadi lebih rumit. Kita tidak bisa menyerah, dalam keadaan apa pun. Kami akan bertahan,” kata Sersan Muda Oleh Slavin, seorang operator tank.
 
Kedutaan Besar AS di Ukraina mengeluarkan peringatan kepada orang Amerika di negara itu mengenai ancaman serangan rudal yang terus meningkat, termasuk Kyiv dan wilayah sekitarnya.
 
Para pejabat Barat mengatakan, Rusia telah merencanakan serangan untuk merebut wilayah baru dengan menggunakan ratusan ribu pasukan militer cadangan yang bersiap mengumumkan kemenangan kepada Putin.
 
Juru bicara militer Ukraina Oleksiy Gromov mengatakan, Moskow mencoba menggunakan keunggulannya dalam jumlah pasukan untuk menguras pasukan Kyiv. Meski, pasukan Ukraina berhasil menangkis 90 serangan Rusia di timur laut dalam waktu 24 jam. 
 
“Meski Rusia mengalami kerugian yang signifikan, mereka tidak mengabaikan upaya untuk mengepung Bakhmut,” katanya.
 
Ukraina telah menutup beberapa sekolah sebagai antisipasi kemungkinan Moskow meluncurkan serangan rudal jarak jauh. Namun para pejabat Kyiv meyakini Moskow tidak lagi memiliki kemampuan untuk unjuk kekuatan yang dramatis. Walau, Putin berjanji untuk memproduksi lebih banyak lagi rudal hipersonik.
 
Puluhan ribu warga sipil dan tentara Ukraina di kedua belah pihak diyakini tewas dalam perang tersebut. Pasukan Rusia telah menghancurkan kota-kota Ukraina dan membuat jutaan pengungsi melarikan diri.
 
Majelis Umum PBB menandai malam peringatan invasi dengan mengeluarkan resolusi yang menuntut penghentian konflik. Moskow menyebut bahwa teks itu bias. Hasilnya, 141 dari 193 anggota PBB mendukung resolusi tersebut, tujuh menentang dan 32, termasuk Tiongkok dan India, menarik diri.
 
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada hari Rabu, mengecam invasi Rusia sebagai pelanggaran terhadap Piagam PBB.
 
“Kami telah mendengar ancaman implisit untuk menggunakan senjata nuklir. Apa yang disebut penggunaan taktis senjata nuklir sama sekali tidak dapat diterima,” pungkas Guterres. (Jessica Gracia)
 

 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan