Warga Korea Selatan di Seoul, 20 Januari 2022, menonton siaran berita mengenai pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. (Jung Yeon-je / AFP)
Warga Korea Selatan di Seoul, 20 Januari 2022, menonton siaran berita mengenai pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. (Jung Yeon-je / AFP)

Kim Jong-un Serukan Peningkatan Kampanye Propaganda Ideologi Negara

Marcheilla Ariesta • 29 Maret 2022 14:02
Pyongyang: Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un menyerukan kampanye propaganda yang dapat meningkatkan dukungan rakyat terhadap ideologi kemandirian negara. Ia juga telah mengirim surat kepada jajaran pejabat Partai Buruh untuk meningkatkan motivasi sosialisme di tengah masyarakat.
 
Surat tersebut diharapkan Kim dapat memajukan inovasi dalam kerja ideologis partai.
 
Dalam surat tersebut, Kim mengatakan partainya 'terus melaju dalam menghadapi keterpurukan.' Ia juga menekankan perlunya menyebarkan visi untuk 'juche' atau kemandirian partai.

"Kita harus menganggap kekuatan ideologis dan moral massa populer sebagai senjata utama, dan menggerakkannya dalam segala hal," tutur Kim, yang dilaporkan kantor berita resmi Korut, KCNA.
 
Dilansir dari Malay Mail, Selasa, 29 Maret 2022, ideologi juche dapat diartikan sebagai, 'tidak ada yang mustahil dilakukan ketika masyarakat termotivasi secara ideologis.'
 
Korea Utara menghadapi kesengsaraan ekonomi yang meningkat di tengah sanksi atas program senjata, bencana alam, dan penguncian Covid-19 yang secara tajam memotong perdagangan dengan Tiongkok, sekutu utama mereka.
 
Di tengah keterpurukan ekonomi ini, Korut terancam mendapat sanksi dari Amerika Serikat (AS) karena melakukan uji coba nuklir. Rusia dan Tiongkok menentang pemberian sanksi oleh AS tersebut.
 
Baca:  Kim Jong-un Tegaskan Korut Akan Terus Kembangkan Senjata
 
"Pemimpin Kim mengatakan, kampanye ideologis harus difokuskan pada menghilangkan roh jahat anti-sosialisme dan elemen non-sosialis yang telah menggerogoti posisi revolusioner kita," lapor KCNA.
 
Saat ini, Pyongyang berusaha menghalangi musik dan hiburan asal Korea Selatan yang biasanya datang melalui perbatasan Tiongkok. Langkah ini diambil untuk mengekang 'pengaruh non-sosialis' dan 'anti-sosialis' di Korut.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan