Keberhasilan Bhutan dalam menghindari dampak buruk Covid-19 hampir tidak tertandingi negara-negara lain. Namun akibat kematian perdana ini, PM Lotay mengatakan negaranya harus lebih banyak berusaha lagi untuk memerangi pandemi Covid-19.
Bhutan, terletak di wilayah Himalaya dengan penduduk sekitar 800.000 orang, adalah satu dari sedikit negara yang dinilai berhasil menekan angka kematian akibat Covid-19. Angkanya jauh berbeda dibanding dua negara tetangganya, India dan Tiongkok.
"Kematian pekan ini adalah pengingat pahit bahwa kita perlu berbuat lebih banyak lagi (dalam perang melawan Covid-19)," kata PM Lotay, dilansir dari Channel News Asia, Minggu, 30 Januari 2022.
"Rasanya seperti terkena peluru saat mengetahui ada satu nyawa melayang karena Covid-19. Saya turut berduka dan terus memanjatkan doa kepada sahabat tercinta kita," lanjut dia.
PM Lotay, yang juga berprofesi sebagai dokter, mengatakan bahwa Bhutan berkomitmen penuh untuk berusaha memberantas penyebaran Covid-19.
"Kami tidak mau kehilangan lebih banyak orang atas sesuatu yang dapat dicegah," pungkasnya.
Seperti negara-negara lainnya, Bhutan juga mencatat lonjakan Covid-19 terkait kemunculan varian Omicron. Kematian perdana Covid-19 pada Jumat kemarin terjadi di saat otoritas Bhutan mencatat tambahan 205 infeksi Covid-19 -- tertinggi di level nasional sejak awal pandemi.
Baca: Kecil Tapi Cepat, Bhutan Vaksinasi 93% Warga Dewasa dalam 16 Hari
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News