93 persen warga dewasa di Bhutan sudah divaksinasi covid-19. Foto: AFP
93 persen warga dewasa di Bhutan sudah divaksinasi covid-19. Foto: AFP

Kecil Tapi Cepat, Bhutan Vaksinasi 93% Warga Dewasa dalam 16 Hari

Fajar Nugraha • 13 April 2021 08:06
Thimpu: Ketika dilihat dari grafik, kurva dorongan vaksinasi covid-19 di Bhutan melonjak sejak hari pertama. Grafiknya melewati Israel, Amerika Serikat (AS), Bahrain, dan negara-negara lain yang terkenal dengan vaksinasi cepat.
 
Negara-negara itu membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk mencapai keberhasilan vaksinasi, dengan susah payah memperkuat kampanye vaksinasi mereka dalam menghadapi meningkatnya kasus virus korona. Tetapi kisah kampanye vaksinasi Bhutan hampir selesai hanya 16 hari setelah dimulai.
 
Kerajaan kecil di Himalaya itu berada di antara India dan Tiongkok telah. Bhutan pun telah memvaksinasi hampir 93 persen dari populasi orang dewasa sejak 27 Maret. Secara keseluruhan, negara itu telah memvaksinasi 62 persen dari 800.000 penduduknya.

Peluncuran vaksin yang cepat menempatkan negara kecil itu tepat di belakang Seychelles, yang telah memberikan suntikan kepada 66 persen dari populasinya yang hampir 100.000 orang.
 
Populasinya yang kecil membantu Bhutan bergerak cepat, tetapi keberhasilannya juga disebabkan oleh sukarelawan warganya yang berdedikasi, yang dikenal sebagai "desuup”. Langkah ini juga dibantu dengan penyimpanan rantai dingin yang didirikan selama kampanye vaksinasi sebelumnya.
 
Bhutan menerima 150.000 dosis pertama vaksin AstraZeneca dari negara tetangga India pada Januari. Tetapi suntikan itu didistribusikan mulai akhir Maret bertepatan dengan tanggal yang menguntungkan dalam astrologi Buddha.
 
Dosis pertama diberikan oleh dan diberikan kepada seorang wanita yang lahir di Tahun Monyet, diiringi dengan nyanyian doa Buddha.
 
"Biarlah langkah kecil saya hari ini membantu kita semua mengatasi penyakit ini," penerima, Ninda Dema yang berusia 30 tahun, seperti dikutip oleh surat kabar Kuensel negara itu mengatakan.
 
Dr Pandup Tshering, sekretaris Kementerian Kesehatan mengatakan, suntikan masih diberikan kepada mereka yang tidak dapat divaksinasi selama masa kampanye dan bahwa negara memiliki dosis yang cukup untuk mencakup seluruh penduduknya.
 
Bhutan telah mencatat 910 infeksi virus korona dan satu kematian akibat pandemi covid-19 sejauh ini. Mereka menerapkan karantina 21 hari wajib untuk semua orang yang tiba di negara itu. Semua sekolah dan lembaga pendidikan terbuka dan dipantau kepatuhannya terhadap protokol covid-19, kata Tshering.
 
Bhutan adalah kerajaan Buddha terakhir yang tersisa di Himalaya. Tetapi negara itu telah beralih dari monarki absolut ke monarki konstitusional yang demokratis.

Vaksin untuk Indonesia

Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
 
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
 
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.
 

 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan