Korban ledakan di Bandara Kabul, Afghanistan dibawa dalam ambulans. Foto: AFP
Korban ledakan di Bandara Kabul, Afghanistan dibawa dalam ambulans. Foto: AFP

Dua Ledakan di Bandara Kabul Lukai Tiga Pasukan AS

Fajar Nugraha • 27 Agustus 2021 00:09
Washington: Pentagon menyebutkan ledakan yang terjadi di dekat Bandara Kabul, Afghanistan menewaskan 13 warga sipil dan melukai puluhan lainnya. Tiga orang pasukan Amerika Serikat (AS) dilaporkan terluka dalam kejadian Kamis 26 Agustus 2021.
 
“Insiden berasal dari dua ledakan di dekat bandara Kabul di tengah upaya evakuasi besar-besaran dari Afghanistan,” ujar Juru Bicara Pentagon John Kirby, seperti dikutip AFP, Jumat 27 Agustus 2021.
 
“Satu ledakan terjadi di dekat Gerbang Abbey bandara dan ledakan lainnya di dekat Hotel Baron. Setidaknya satu dari ledakan itu tampaknya berasal dari bom bunuh diri,” ungkapnya.

Baca: 11 Orang Dilaporkan Tewas Akibat Bom di Bandara Kabul.
 
"Kami dapat mengonfirmasi bahwa ledakan di Gerbang Abbey adalah hasil dari serangan kompleks yang mengakibatkan sejumlah korban AS dan warga sipil," sebut Kirby di Twitter.
 
Seorang pejabat Taliban mengatakan sedikitnya 13 orang tewas dalam ledakan itu, termasuk anak-anak, dan banyak penjaga Taliban terluka.
 
Sementara jumlah korban dari pihak AS diperkirakan akan meningkat. Salah satu dari korban prajurit AS, saat ini dalam keadaan terluka parah.
 
Kedutaan Besar AS di Kabul menggambarkan "ledakan besar" dan mengatakan ada laporan tentang tembakan. Ledakan itu terjadi setelah Amerika Serikat dan sekutunya mendesak warga Afghanistan untuk meninggalkan daerah itu karena ancaman ISIS.
 
Taliban, yang para anggotanya menjaga perimeter di luar bandara, adalah musuh afiliasi ISIS Afghanistan, yang dikenal sebagai Islamic State Khorasan (ISIS-K).
 
"Penjaga kami juga mempertaruhkan nyawa mereka di bandara Kabul, mereka juga menghadapi ancaman dari kelompok Islamic State,” kata seorang pejabat Taliban, yang berbicara dengan syarat anonim dan sebelum laporan ledakan.
 
Inggris, Jerman, Italia dan Turki mengatakan tidak ada warga mereka yang terluka dalam ledakan itu.
 
Baca: Inggris Sebut Tidak Ada Korban dari Pihaknya Usai Ledakan Bandara Kabul.
 
Juru Bicara Taliban Zabiullah Mujahid mengatakan dalam sebuah pernyataan setelah ledakan mematikan bahwa pejabat Afghanistan "telah memperingatkan pasukan AS tentang kemungkinan kelompok teroris seperti ISIS."
 
"Taliban berkomitmen pada komunitas internasional dan tidak akan membiarkan teroris menggunakan Afghanistan sebagai basis operasi mereka," tambah Mujahid.
 
Pengangkutan udara besar-besaran terhadap warga negara asing dan keluarga mereka, serta beberapa warga Afghanistan, telah berlangsung sejak sehari sebelum pasukan Taliban merebut Kabul pada 15 Agustus. Kondisi membatasi kemajuan cepat di seluruh negeri saat pasukan AS dan sekutu mundur.
 
Presiden Joe Biden telah diberitahu tentang ledakan itu, menurut seorang pejabat Gedung Putih. Biden sedang dalam pertemuan dengan pejabat keamanan tentang situasi di Afghanistan, di mana Amerika Serikat berada dalam langkah terakhir untuk mengakhiri perang 20 tahun, ketika ledakan itu pertama kali dilaporkan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan