Beijing: Berkolaborasi dengan Kantor Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB), KBRI Beijing menggelar promosi ekonomi dan budaya bertemakan "One Day in Wonderful Indonesia" di kantor AIIB, Beijing, 24 September 2021. Kegiatan promosi merupakan bagian dari program "Member Day" AIIB yang rutin diselenggarakan setiap tahun.
Sebagai salah satu dari 103 negara anggota AIIB, Indonesia mendapat kesempatan untuk memperkenalkan lebih jauh tentang profil Tanah Air.
Selama satu hari penuh, suasana Indonesia hadir di kantor AIIB melalui promosi supermarket mini, tayangan foto dan video, penampilan budaya, peragaan kebaya, busana batik, promosi kuliner dan forum webinar mengenai prioritas pembangunan Indonesia saat ini. Presiden AIIB dan Wakil Presiden serta 200-an petinggi dan staf AIIB multikultur antusias mengikuti rangkaian kegiatan promosi Indonesia.
Lima perusahaan Indonesia yang turut berpartisipasi dalam kegiatan meliputi Kopi Kapal Api Global, Papatonk, Agro Pulo, Garudafood dan Varity, yang menjual produk-produk unggulan Indonesia berupa kopi, sarang burung walet, kerupuk udang, biskuit dan batik dan kain tenun tradisional. Kelima stan terus dipadati pengunjung sejak acara dibuka pada pukul 10.30 waktu setempat. Sesi photo booth dengan latar belakang pemandangan Indonesia dilengkapi dengan busana khas Indonesia juga menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.
Forum Webinar menjadi salah satu sorotan kegiatan pada hari itu, yang diawali dengan penampilan tari daerah "Mappadendang" dari Sulawesi Selatan yang dikenal sebagai tarian dalam pesta pascapanen suku Bugis. Tarian yang dibawakan dengan apik oleh anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Beijing tersebut disambut meriah para peserta forum.
Acara dibuka Presiden AIIB, Mr. Jin Liqun, yang menyebut Indonesia sebagai salah satu mitra kerja sama pembangunan utama bagi AIIB. Sejak 2016, tahun didirikannya AIIB, tercatat persetujuan pendanaan untuk 10 proyek kerja sama infrastruktur dengan Indonesia senilai total USD2.9 miliar.
Di tengah pandemi, kerja sama dengan AIIB juga semakin relevan dengan disetujuinya pendanaan bagi proyek-proyek terkait peningkatan layanan kesehatan untuk penanganan Covid-19 di Indonesia. Sejalan dengan prioritas Indonesia untuk mengembangkan konektivitas digital, AIIB juga telah menyetujui pendanaan senilai USD150 juta untuk pembangunan satelit multifungsi di Indonesia yang akan menghubungkan beberapa titik layanan publik di daerah terpencil termasuk sekolah, rumah sakit dan pemerintah daerah.
Baca: Ketika Paviliun Indonesia Eksis di Kota Nanning Tiongkok
Duta Besar Indonesia untuk Tiongkok Djauhari Oratmangun menyampaikan sambutan yang secara khusus mengangkat tiga isu utama, yaitu persiapan presidensi Indonesia dalam G20 periode 2021-2022, digitalisasi, dan biodiversitas. Sebagai negara dengan keanekaragaman hayati terbesar dunia, Indonesia berkomitmen untuk terus menjaga, memelihara dan melestarikan ekosistem hayati nasional, termasuk melalui pengembangan teknologi hijau dan rendah karbon.
Teknologi, sebagai salah satu sarana dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan, juga menjadi perhatian penting Indonesia, sehingga pembangunan digital saat ini juga menjadi fokus utama yang akan mentransformasi pembangunan di berbagai sektor lain.
Dalam presidensi Indonesia di G20 mendatang, isu pembangunan berkelanjutan dan ekonomi digital akan menjadi beberapa isu utama yang diangkat Indonesia. "Dalam agenda G20 mendatang, Indonesia tidak hanya akan menekankan kepentingan negara-negara G20, tetapi juga negara-negara berkembang lain seiring dengan terus munculnya tantangan global," ucap Dubes Djauhari, dalam keterangan tertulis KBRI Beijing yang diterima Medcom.id, Sabtu, 25 September 2021.
Sesi panel diskusi menampilkan Sekjen Kementerian Kominfo RI, Mira Tayyiba, dan Direktur Pembangunan Ekonomi dan Lingkungan Hidup, Kemenlu RI, Hari Prabowo yang masing-masing mengangkat mengenai isu transformasi digital pembangunan dan tantangan bagi pemeliharaan ekosistem biodiversitas global dan nasional. Kerja sama dan kolaborasi internasional dengan sendirinya menjadi kunci bagi keberhasilan pencapaian tujuan tersebut.
Puncak kegiatan "One Day in Wonderful Indonesia" ditutup dengan peragaan busana tradisional Indonesia oleh para model yang merupakan anggota DWP KBRI Beijing dan masyarakat Indonesia yang menetap di Beijing. Di akhir peragaan, Dubes Djauhari beserta Ibu Sih Elsiwi Handayani Oratmangun turut memeragakan kain batik dan tenun Indonesia yang mendapat sambutan hangat dari para penonton. Acara kemudian diakhiri dengan silaturahmi antara jajaran KBRI Beijing dan AIIB sambil menikmati penganan tradisional khas Indonesia yang disiapkan DWP KBRI Beijing dan restoran Indonesia di Beijing.
AIIB merupakan bank pembangunan multilateral yang memiliki misi untuk meningkatkan pembangunan ekonomi dan sosial di Asia. Melalui investasi pada proyek-proyek infrastruktur berkelanjutan dan sektor produktif lain, AIIB bertujuan untuk dapat terus meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan konektivitas infrastruktur.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id