Dilansir dari laman BBC pada Sabtu, 3 Juli 2021, ditariknya seluruh personel militer AS dan NATO dari Bagram mengindikasikan bahwa penarikan menyeluruh dari Afghanistan sudah hampir terwujud.
Presiden AS Joe Biden menargetkan semua pasukan AS sudah sepenuhnya ditarik dari Afghanistan pada 11 September tahun ini. Tanggal tersebut dipilih sebagai peringatan serangan teror yang menimpa Negeri Paman Sam di tahun 2001, yang telah menewaskan hampir 3.000 orang.
Serangan tersebut dilakukan oleh al-Qaeda, grup militan internasional berbasis di Afghanistan yang didukung Taliban. Koalisi pimpinan AS menginvasi Afghanistan di tahun yang sama untuk mengalahkan al-Qaeda dan juga Taliban.
AS kini ingin mengakhiri perang terpanjangnya yang telah menelan biaya manusia dan materi. Washington akan menyerahkan sektor keamanan Afghanistan kepada pemerintah setempat.
Sekitar 2.500 hingga 3.500 prajurit AS masih berada di Afghanistan belum lama ini.
Hingga Mei lalu, terdapat sekitar 7.000 personel militer koalisi, namun kini sebagian besar dari mereka sudah pulang. Jerman dan Italia telah mendeklarasikan bahwa misi mereka di Afghanisan sudah selesai pada Rabu kemarin.
Baca: Seluruh Pasukan Jerman telah Ditarik dari Afghanistan
Sementara itu, Taliban yang sudah melihat bahwa pasukan asing mulai menarik diri, mulai menguasai puluhan distrik di Afghanistan. Ini terjadi di tengah kekhawatiran bahwa perang sipil terbaru dapat terjadi saat semua pasukan asing ditarik.
Di Gedung Putih pada Jumat kemarin, Biden membela keputusannya menarik pasukan sebagai sesuatu yang "rasional dan biasa."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News