Warga Korea Selatan di Seoul menonton siaran berita mengenai peluncuran rudal Korea Utara pada Minggu, 25 September 2022. (AFP)
Warga Korea Selatan di Seoul menonton siaran berita mengenai peluncuran rudal Korea Utara pada Minggu, 25 September 2022. (AFP)

Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik Jelang Kunjungan Wapres AS Kamala Harris

Willy Haryono • 25 September 2022 10:38
Seoul: Korea Utara (Korut) menembakkan sebuah rudal balistik ke arah laut di lepas pantai timurnya pada Minggu, 25 September 2022. Peluncuran dilakukan menjelang latihan militer Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) yang melibatkan sebuah kapal induk dan kunjungan Wakil Presiden AS Kamala Harris ke kawasan.
 
Militer Korea Selatan mengatakan bahwa rudal balistik yang ditembakkan Korut hari ini adalah tipe jarak pendek tunggal. Rudal itu ditembakkan dari dekat daerah Taechon di Provinsi Pyongyan Utara tepat sebelum jam 07.00 waktu setempat.
 
Menteri Pertahanan Jepang Yasukazu Hamada mengatakan, rudal tersebut mencapai ketinggian maksimum di jarak 50 kilometer setelah diluncurkan, dan mungkin terbang meluncur di lintasan yang tidak teratur.

Hamada mengatakan rudal jatuh di luar Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Jepang, dan tidak memicu masalah lalu lintas laut dan udara.
 
Banyak dari rudal jarak pendek yang ditembakkan Korea Utara dalam beberapa tahun terakhir telah dirancang untuk menghindari sistem pertahanan. Rudal seperti itu terbang pada lintasan yang lebih rendah untuk menghindari deteksi.
 
"Jika peluncuran rudal jelajah ikut dihitung, maka peluncuran terbaru Korea Utara ini adalah yang ke-19," kata Hamada, dikutip dari laman The Straits Times.
 
"Tindakan Korea Utara ini merupakan ancaman bagi perdamaian dan keamanan negara kita, kawasan dan komunitas internasional. Meluncurkan rudal di saat berlangsungnya invasi Rusia di merupakan hal yang tidak bisa dimaafkan," sambungnya. Jepang telah melayangkan nota protes diplomatik melalui kedutaan Korea Utara di Beijing, Tiongkok.
 
Baca:  Korsel Serukan Dialog Usai Korut Luncurkan 2 Rudal Jelajah
 
Komando Indo-Pasifik AS mengetahui peluncuran terbaru Korut dan berkonsultasi erat dengan para sekutu.
 
"Meski peristiwa ini tidak menimbulkan ancaman langsung terhadap personel dan wilayah AS atau sekutu kami, peluncuran rudal menyoroti dampak destabilisasi senjata pemusnah massal dan program rudal balistik DPRK yang melanggar hukum," katanya, merujuk pada akronik dari nama resmi Korea Utara, yaitu Republik Demokratik Rakyat Korea.
 
Peluncuran terbaru dilakukan setelah kedatangan kapal induk AS bertenaga nuklir, USS Ronald Reagan, di Korea Selatan untuk berpartisipasi dalam latihan gabungan. Peluncuran juga dilakukan menjelang kunjungan Kamala Harris ke Seoul pekan ini.
 
Ini adalah pertama kalinya Korea Utara melakukan peluncuran seperti itu, setelah sebelumnya menembakkan delapan rudal balistik jarak pendek dalam satu hari di awal Juni. Rentetan peluncuran itu membuat AS menyerukan lebih banyak sanksi terhadap Korut atas pelanggaran resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB).

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan