Warga Azerbaijan di Baku merayakan direbutnya kota Shusha di Nagorno-Karabakh dari tangan etnis Armenia pada 8 November 2020. (Tofik BABAYEV/AFP)
Warga Azerbaijan di Baku merayakan direbutnya kota Shusha di Nagorno-Karabakh dari tangan etnis Armenia pada 8 November 2020. (Tofik BABAYEV/AFP)

Armenia dan Azerbaijan Kembali Sepakati Gencatan Senjata

Willy Haryono • 10 November 2020 09:57
Nagorno-Karabakh: Armenia dan Azerbaijan mengumumkan sebuah perjanjian gencatan senjata untuk mengakhiri pertempuran di Nagorno-Karabakh pada Selasa, 10 November 2020. Kesepakatan tercapai di bawah pakta yang ditandatangani bersama Rusia.
 
Dalam pakta tersebut, Rusia akan mengirim sekitar 2.000 personel penjaga perdamaian ke Nagorno-Karabakh.
 
Nagorno-Karabakh berada di bawah kendali pasukan etnis Armenia sejak 1994, walau wilayah tersebut diakui komunitas global sebagai bagian dari Azerbaijan. Sejak 1994, beberapa konflik kerap meletus antara Azerbaijan dan etnis Armenia.

Beberapa gencatan senjata sudah disepakati dan diberlakukan sejak konflik di Nagorno-Karabakh kembali memanas pada akhir September. Namun deretan gencatan senjata itu selalu berakhir gagal karena kedua kubu tetap melancarkan serangan.
 
Sejumlah pihak menilai gencatan kali ini kemungkinan dapat bertahan karena Azerbaijan mengklaim telah berhasil merebut Shusha, kota kedua terbesar di Nagorno-Karabakh.
 
Dilansir dari laman New Zealand Herald, Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan. mengonfirmasi kesepakatan gencatan senjata via Facebook. Namun ia menyebut bahwa mengakhiri pertempuran ini "sangatlah menyakitkan bagi diri saya dan juga bagi masyarakat." 
 
Tak lama usai pengumuman itu, ribuan orang turun ke jalanan Yerevan, ibu kota Armenia, untuk memprotes gencatan senjata. "Kami tidak akan menyerahkan tanah kami!" teriak sekelompok warga Armenia.
 
Sebagian warga menerobos masuk ke gedung utama pemerintahan untuk mencari PM Armenia. Namun sang pm dikabarkan sudah meninggalkan gedung sebelum massa turun ke jalanan.
 
Perjanjian terbaru menyerukan agar pasukan Armenia menyerahkan kendali atas beberapa area di luar perbatasan Nagorno-Karabakh, termasuk distrik Agdam. Distrik tersebut mempunyai nilai simbolis bagi Azerbaijan karena kota utamanya, juga disebut Agdam, sudah hampir sepenuhnya dihancurkan dan satu bangunan tersisa adalah sebuah masjid.
 
Baca:  Azerbaijan Tak Sengaja Tembak Jatuh Helikopter Rusia
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan