Wang Wenbin, juru bicara Kemenlu Tiongkok, berharap media-media asing di luar sana juga akan bersikap serupa dan memberitakan seputar Xinjiang secara lebih adil dan objektif.
Pernyataan Wang disampaikan dalam merespons artikel situs berita independen Grayzone, yang mengindikasikan bahwa tuduhan pemerintah Amerika Serikat mengenai "genosida" di Xinjiang didasarkan dari laporan peneliti berhaluan sayap-kanan asal Jerman, Adrian Zenz, dan berbagai rumor lainnya..
Wang mengatakan bahwa artikel Zenz penuh dengan penyalahgunaan data, penyelewengan informasi, kasus-kasus fiktif, sumber tebang pilih, dan kontradiksi logis.
"Artikel tersebut memperlihatkan wajah sebenarnya dari Zenz, dan membuktikan bahwa tuduhan genosida adalah kebohongan belaka," tutur Wang, dikutip dari laman Xinhua pada Selasa, 23 Februari 2021.
Menurut Wang, Zenz dan pasukan "anti-Tiongkok" sering membuat rumor tak berdasar mengenai Xinjiang demi kepentingan politik. Pembuatan rumor juga disebutnya sebagai upaya mencoreng citra Tiongkok di mata dunia.
"Tidak peduli seberapa lihainya mereka membuat trik, semuanya itu lemah di hadapan fakta-fakta sebenarnya," ucap Wang.
Ia berharap komunitas internasional dapat melihat secara jelas 'wajah' di balik kekuatan anti-Tiongkok di luar sana. Masyarakat global diminta untuk tidak langsung percaya terhadap rumor dan kebohongan sebelum memeriksa faktanya terlebih dahulu.
Sebelumnya, Kedutaan Besar Tiongkok di Indonesia merespons artikel media BBC mengenai dugaan pemerkosaan massal di Xinjiang. Kedubes Tiongkok menegaskan bahwa laporan tersebut "sama sekali tidak sesuai fakta."
Baca: Kedubes Tiongkok Tegaskan Isu Pemerkosaan di Xinjiang Hoaks
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News