Tekanan domestik ditujukan kepada PM Albanese untuk mengintervensi kasus Assange.
"Saya tidak mengerti apa sebenarnya tujuan dari pengejaran yang terus dilakukan terhadap Assange ini," kata Albanese, dikutip dari AFP, Senin, 20 Juni 2022.
Alih-alih mengintervensi secara langsung terhadap kasus Assange, ia berniat melakukan pendekatan yang lebih diplomatis. "Saya bermaksud memimpin pemerintahan yang menjalin hubungan secara diplomatis dan sesuai dengan mitra-mitra kami," sambungnya tanpa menyebut nama AS.
Istri Assange, Stella mengatakan, ia mengaku telah mengetahui jika pemerintahan Albanese mengangkat kasus yang menjerat suaminya dengan pemerintahan Presiden AS Joe Biden. "Kami menyambut baik kabar ini," katanya.
Ia mengaku sudah tidak bertemu suaminya sejak pengadilan Inggris pekan lalu membukakan jalan bagi ekstradisi Assange ke AS. "Saat mendengar kabar itu, saya hanya ingin memberinya pelukan," tutur Stella.
Baca: Inggris Izinkan Ekstradisi Pendiri WikiLeaks Julian Assange ke AS
Kisah hukum Assange dimulai pada 2010, setelah WikiLeaks menerbitkan lebih dari 500.000 dokumen rahasia AS tentang perang di Irak dan Afghanistan. Ia ditahan di penjara berkeamanan tinggi di London tenggara sejak 2019, untuk banding kasus sebelumnya terkait dugaan pelecehan seksual di Swedia.
Kasus dugaan pelecehan itu dicabut, namun ia tidak dapat dibebaskan karena khawatir melarikan diri dalam kasus WikiLeaks.
Ketika potensi ekstradisi Assange ke AS semakin dekat, beberapa tokoh Australia, termasuk mantan menteri luar negeri Bob Carr, meminta Albanese mengajukan pembatalan penuntutan ke AS.
"Jika Albanese meminta, tebakan saya Amerika akan setuju," ucap Carr.
Ia berpendapat, penuntutan Assange sangat kontras dengan pengampunan mantan pejabat intelijen AS, Chelsea Manning, yang membocorkan dokumen rahasia ke WikiLeaks.
"Perdana Menteri baru kami bisa saja berkata, 'Kami bukan penggemar pria itu (Assange), Presiden (Biden), tapi (kasus) ini sudah cukup lama. Kita sekutu yang baik. Mari tuntaskan kasus ini,'" ucap Carr.
Saat berkampanye untuk pemilihan umum Australia Mei lalu, yang membawa Partai Buruh ke tampuk kekuasaan, Albanese mengatakan Assange telah membayar harga yang besar atas kasus WikiLeaks.
Dalam satu dekade terakhir, pemerintah konservatif Australia tidak pernah secara terbuka mengadvokasi pembebasan Assange. Namun saat ini, banyak warga Australia mendesak pemerintahan Albanese untuk peduli terhadap kasus tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News