Tidak hanya itu, terjangan Topan Nanmadol juga telah memicu banjir, menumbangkan sejumlah tiang listrik dan membuat jutaan orang mengungsi ke tempat aman.
Setelah mendarat di prefektur Kagoshima, Topan Nanmadol bergerak di sepanjang pesisir barat Honshu. Walau kekuatannya sudah sedikit melemah sejak tiba di Jepang pada Minggu malam, Topan Nannmadol masih tetap dapat memicu guyuran hujan deras dengan intensitas hingga 400 milimeter di sejumlah wilayah, termasuk Tokyo.
Sekitar pukul 18.00 waktu lokal Jepang pada Senin ini, Topan Nanmadol bergerak ke arah timur laut di dekat Matsue, prefektur Shimane, dengan kecepatan hingga 35 kilometer per jam.
Dikutip dari Japan Times, setidaknya dua orang tewas akibat terjangan Topan Nanmadol di seantero wilayah Kyushu. Satu dari dua korban tewas adalah seorang pria yang ditemukan di dalam sebuah mobil yang terendam banjir di prefektur Miyazaki.
Seorang pria berusia 41 tahun juga ditemukan tewas di prefektur Miyazaki, setelah kabin miliknya hancur diterjang tanah longsor.
"Ada beberapa longsor di sini. Tanahnya berubah menjadi seperti tanah liat, jadi mudah sekali longsor," kata seorang pria berusia 78 tahun yang tinggal di kota Mimata. Ia mengatakan kabin yang hancur di dekat rumahnya telah dibangun sekitar setahun lalu.
Sementara itu di Hatsukaichi, prefektur Hiroshima, petugas sedang mencari seorang pria berusia 82 tahun yang dikhawatirkan jatuh ke saluran air di tengah terjangan Topan Nanmadol.
Menurut keterangan otoritas Jepang, Topan Nanmadol telah memicu tanah longsor, merusak sejumlah bangunan dan juga menumbangkan tiang-tiang listrik. Sekitar 340.000 rumah, sebagian besar di Kyushu, kehilangan aliran listrik sejak Senin dini hari.
Berdasarkan laporan media NHK, terjangan Topan Nanmadol juga telah melukai setidaknya 87 orang.
Baca: Topan Nanmadol Semakin Mengancam, Jepang Desak 8 Juta Warganya Mengungsi
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News