Petugas menelusuri puing bangunan dan material lumpur dalam mencari korban tanah longsor di kota Atami, Shizuoka, Jepang, 5 Juli 2021. (CHARLY TRIBALLEAU / AFP)
Petugas menelusuri puing bangunan dan material lumpur dalam mencari korban tanah longsor di kota Atami, Shizuoka, Jepang, 5 Juli 2021. (CHARLY TRIBALLEAU / AFP)

Tim Penyelamat Berharap 64 Korban Longsor Jepang Segera Ditemukan

Marcheilla Ariesta • 06 Juli 2021 14:05
Atami: Tim penyelamat kewalahan dalam upaya mencari puluhan korban tanah longsor di kota Atami, prefektur Shizuoka, Jepang. Pasalnya, medan yang beratditambah banyaknya material longsor dan bebatuan mempersulit upaya pencarian.
 
Dalam pencarian hari ini, tim penyelamat gabungan berharap dapat menemukan setidaknya 64 orang yang dinyatakan hilang.
 
"Operasi penyelamatan dihentikan pada Senin malam dan dilanjutkan pada Selasa pagi," kata pejabat kota, dilansir dari AFP, Selasa, 6 Juli 2021.

Empat orang yang sebelumnya berhasil diselamatkan, dilaporkan meninggal dunia usai sempat dirawat. Petugas menyelamatkan keempatnya dari reruntuhan rumah dan kendaraan yang terkubur material longsor.
 
"Sampai saat ini setidaknya 64 orang masih belum dapat ditemukan," ucap juru bicara penanggulangan bencana kota Atami, Yuta Hara.
 
Baca:  Pencarian Korban Longsor Jepang Berlanjut, 3 Tewas 113 Hilang
 
Perdana Menteri Yoshihide Suga mengatakan bahwa fokus pemerintahannya saat ini adalah menemukan korban selamat. "Ratusan tim penyelamat melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan sebanyak mungkin orang dalam waktu sesegera mungkin," ucapnya.
 
Tanah longsor di kota Atami pada Sabtu pekan kemarin terjadi akibat hujan deras yang terus mengguyur selama berhari-hari. Korban selamat di pusat evakuasi menceritakan momen kepanikan warga di momen terjadinya longsor.
 
"Ketika saya membuka pintu, semua orang berlarian ke jalan," ucap Kazuyo Yamada, seorang korban selamat.
 
"Jadi saya keluar di tengah hujan dengan tergesa-gesa tanpa sempat berganti pakaian dan hanya membawa tas," sambungnya.
 
Salah satu korban tewas diidentifikasi sebagai Chiyose Suzuki (82). Putra sulungnya, Hitoshi (56), menyesal karena tidak mengevakuasi sang ibu.
 
"Saya seharusnya kembali dan membawa ibu saya keluar dari sana sendiri alih-alih meninggalkannya," ucap Hitoshi. Suzuki sempat dibawa ke rumah sakit oleh tim penyelamat, namun nyawanya tak tertolong di tengah perawatan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan