Dikutip dari laman TOI, memperkuat dukungan internasional adalah prioritas utama saat Ukraina mempersiapkan apa yang dilihat sebagai dorongan besar untuk merebut kembali wilayah yang direbut Rusia dalam perang yang dimulai pada Februari tahun lalu.
Kunjungan langsung Zelensky ke KTT G7 terjadi hanya beberapa jam setelah Amerika Serikat (AS) sepakat untuk mengizinkan pelatihan penggunaan pesawat jet tempur F-16 oleh pilot Ukraina. Persetujuan ini meletakkan dasar untuk penyaluran F-16 ke Ukraina.
Negara tuan rumah Jepang mengatakan bahwa penyertaan Zelensky berasal dari "keinginan kuat" Ukraina untuk berpartisipasi dalam pembicaraan dengan blok tersebut dalam upaya meningkatkan perlawanan terhadap Rusia.
Baca juga: Tiba di Hiroshima, Zelensky Siap Hadiri KTT G7 Bersama Biden
"Jepang. G7. Pertemuan penting dengan mitra dan teman Ukraina. Keamanan dan kerja sama yang ditingkatkan untuk kemenangan kita. Kedamaian akan semakin dekat hari ini," tulis Zelensky via Twitter setibanya di Hiroshima dengan menggunakan pesawat yang disediakan Prancis.
Seorang pejabat Uni Eropa, berbicara dengan syarat anonim kepada wartawan, mengatakan bahwa Zelensky akan mengambil bagian dalam dua sesi terpisah pada hari Minggu besok.
Satu sesi hanya akan dihadiri anggota G7 dan akan berfokus pada perang di Ukraina. Sesi lain akan mencakup G7 serta negara-negara lain yang diundang untuk ambil bagian dalam KTT tersebut, dan akan fokus pada "perdamaian serta stabilitas."
Penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan mengatakan bahwa Presiden AS Joe Biden dan Zelensky akan terlibat langsung di KTT tersebut. Pada Jumat lalu, Biden telah mengumumkan dukungannya untuk melatih pilot Ukraina menggunakan jet tempur F-16 buatan AS.
Dalam pertemuan hari ini, G7 berjanji mengintensifkan tekanan dalam pernyataan bersama.
"Perang agresi brutal Rusia merupakan ancaman bagi seluruh dunia yang melanggar norma, aturan, dan prinsip dasar komunitas internasional. Kami menegaskan kembali dukungan kami yang tak tergoyahkan untuk Ukraina selama diperlukan untuk mewujudkan perdamaian komprehensif, adil dan abadi," kata G7.
Para pemimpin G7 menghadapi tindakan penyeimbangan karena mereka ingin mengatasi serangkaian kekhawatiran global yang menuntut perhatian mendesak, termasuk perubahan iklim, kepintaran buatan (AI), kemiskinan dan ketidakstabilan ekonomi, proliferasi nuklir, dan yang terpenting, perang di Ukraina.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News