"Minggu ini, saya akan berkunjung ke Indonesia untuk berpartisipasi dalam Pertemuan Menteri Luar Negeri G20 di Bali," kata Wong, dikutip dari pernyataannya, Rabu, 6 Juli 2022.
Wong mengatakan, sebagai forum utama dalam kerja sama dan tata kelola ekonomi internasional, G20 memiliki peran penting dalam memastikan ketahanan pangan dan energi. Menurutnya, keduanya terancam oleh invasi Rusia yang dianggap ilegal dan tidak beralasan terhadap Ukraina.
"Pada saat yang genting untuk keamanan internasional ini, Australia bekerja sama dengan Indonesia dan mitra lainnya menuju pertemuan G20 yang sukses, yang juga mengirimkan pesan yang jelas ke Rusia," tutur Wong.
"Saya memuji Indonesia karena mengundang Ukraina untuk berpartisipasi sebagai tamu," imbuhnya.
Selain itu, seru Wong, dia akan berpartisipasi dalam pertemuan ke-21 Menteri Luar Negeri Meksiko, Indonesia, Republik Korea, Turki, dan Australia (MIKTA). MIKTA, kata Wong, bertujuan untuk menjembatani hubungan antara negara berkembang dan negara maju dalam isu-isu global termasuk Ukraina, ketahanan pangan dan pengelolaan migrasi.
Sebelum bertolak ke Bali, Wong akan berkunjung ke Singapura. Menurutnya, hubungan Australia dengan Singapura adalah salah satu hubungan kami yang paling dekat dan paling komprehensif di kawasan Asia Pasifik, dan bertumpu pada kepentingan strategis dan ekonomi bersama.
"Saya menantikan pertemuan dengan Perdana Menteri Lee Hsien Loong, Wakil Perdana Menteri Lawrence Wong, dan Menteri Luar Negeri Vivian Balakrishnan," katanya.
Singapura, jelas Wong, adalah mitra perdagangan dan investasi terbesar Australia di Asia Tenggara. Keduanya bekerja sama erat untuk merundingkan Perjanjian Ekonomi Hijau Australia-Singapura.
"Perjanjian ini akan berperan penting dalam memfasilitasi perdagangan dan investasi serta mendukung negaranya untuk mencapai tujuan nol emisi," ucapnya.
"Dalam kuliah yang diselenggarakan oleh International Institute for Strategic Studies, saya akan memaparkan visi Pemerintahan Albanese untuk keterikatan dengan ASEAN dan negara-negara Asia Tenggara, di masa kompetisi strategis ini," pungkas dia.
Baca: Menlu AS Hadiri Pertemuan G20 di Bali, Isu Rusia Masih Jadi Perhatian
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News