Kapal-kapal dari Australia, Inggris, Jepang, dan Amerika Serikat (AS) sedang dalam perjalanan ke Tonga membawa perbekalan dan personel, serta kapal angkatan laut Selandia Baru. Dua kapal angkatan laut Selandia Baru dan satu kapal Fiji telah mencapai negara pulau itu, dan dua pasokan telah dilakukan oleh C-130 Hercules dari Selandia Baru.
Tetapi pengiriman bantuan yang tiba di laut menghadapi tantangan yang signifikan, karena dampak vulkanik di permukaan laut merusak kapal, kata pemerintah Tonga. Penerbangan domestik tetap ditangguhkan.
Pusat Operasi Darurat Nasional Tonga mengatakan air bersih masih menjadi permintaan utama mereka dari mereka yang membutuhkan bantuan.
Ketua Parlemen Tonga Lord Fakafanua mengatakan, bantuan internasional sangat dibutuhkan.
“Pemulihan Tonga dari bencana ini akan berlangsung dalam jangka panjang dan saya pikir kita perlu memastikan bahwa kita menjaga momentum,” ujar Fakafanua.
“Setelah Tonga mendapat cukup air, kami harus membangun kembali, dan ini akan menjadi jalan panjang menuju pemulihan,” imbuhnya.
Lord Fakafanua berada di Auckland mengambil bagian dalam perjalanan untuk mengumpulkan bantuan untuk Tonga.
Miliarder teknologi Elon Musk dilaporkan telah menawarkan bantuan dalam bentuk terminal internet, dan Lord Fakafanua mengatakan bantuan teknologi apa pun akan sangat membantu.
Dia termasuk di antara mereka yang meminta Musk untuk membantu menghubungkan kembali orang Tonga ke internet, menggunakan satelit Starlink milik perusahaan SpaceX.
“Saya pikir itu luar biasa, Elon Musk adalah salah satu pelopor teknolog dan ini akan membantu menyoroti masalah yang kita miliki di pulau-pulau itu, dan akan sangat menyenangkan jika dia bergabung kembali dengan orang yang kita cintai,” pungkas Lord Fakafanua.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News