Itu terjadi sehari setelah 11 penambang ditarik hidup-hidup dari tambang di Provinsi Shandong timur tempat ledakan melanda. Namun hingga kini, satu penambang masih belum ditemukan.
Sebanyak 22 pekerja tambang terperangkap ratusan meter di bawah tanah akibat ledakan di tambang Hushan di Provinsi Shandong pada 10 Januari. Mereka hanya beberapa bergantung pada makanan dan obat-obatan yang dikirim melalui terowongan panjang yang dibor oleh tim penyelamat.
"Dari Minggu sore hingga sore ini, petugas penyelamat tidak berhenti mencari, dan menemukan sembilan penambang lagi yang terperangkap yang sayangnya semuanya tewas," kata Wali Kota kota Yantai, Chen Fei, dalam sebuah penjelasan Senin.
"Bersama dengan seorang penambang yang meninggal pada Kamis, mayat sembilan penambang yang meninggal semuanya diangkat dari tambang,” ujar Chen Fei, seperti dikutip AFP, Selasa 26 Januari 2021.
Ledakan awal di tambang Hushan terjadi di poros ventilatornya, menyebabkan penyumbatan yang merusak kereta gantung.
Kepala tim penyelamat Chen Yumin mengatakan, tampaknya kesembilan penambang telah tewas akibat ledakan sekunder di tambang pada 10 Januari ketika mereka mencoba naik ke pintu masuk tambang untuk melarikan diri.
Doa bersama selama satu menit diadakan pada konferensi pers, dan keempat pejabat itu membungkuk sesudahnya untuk memberi penghormatan kepada mereka yang meninggal. Para pejabat mengatakan bahwa identitas korban akan dikonfirmasi melalui tes DNA.
Sementara untuk 11 orang yang selamat berada dalam kondisi stabil dan tidak mengancam jiwa. “Saat ini mereka sedang menerima perawatan medis,” menurut Qin Chengyong, Wakil Kepala Komisi Kesehatan Provinsi Shandong.
“Dua lainnya dalam kondisi serius tetapi tidak mengancam jiwa - termasuk satu yang tidak makan selama 14 hari sebelum diselamatkan,” tuturnya.
Pekerja hilang
Operasi penyelamatan dipercepat secara dramatis pada Minggu ketika penyumbatan di poros ventilator dibersihkan. Pekerja di lokasi sebelumnya memperkirakan bahwa dibutuhkan setidaknya dua minggu untuk mencapai penambang yang terperangkap, juga terhambat oleh air bawah tanah yang tinggi.Tetapi wali kota mengatakan tim penyelamat Senin tidak akan berhenti mencari sampai penambang terakhir yang tersisa ditemukan. Semua bagian tambang telah digeledah kecuali satu yang telah terisi air.
Kontak pertama kali dibuat seminggu yang lalu dengan sekelompok 11 penambang terperangkap di bagian tambang sekitar 580 meter di bawah permukaan. Salah satunya terluka parah pada ledakan awal dan meninggal setelah jatuh koma.
Baca: Satu dari 22 Penambang Tiongkok yang Terjebak Berhasil Diselamatkan.
Tim penyelamat mengirim mereka makanan, obat-obatan dan perbekalan melalui beberapa lubang panjang yang dibor ke dalam batu.
Penambang lain ditemukan hidup-hidup oleh penyelamat ketika mereka berusaha mencapai kelompok itu pada Minggu.
Akibat kecelakaan ini, sekretaris Partai Komunis setempat dan wali kota telah dipecat. Penyelidikan resmi sedang dilakukan untuk menentukan penyebab ledakan. Kecelakaan pertambangan biasa terjadi di sektor berbahaya dan tidak diatur dengan baik di Negeri Tirai Bambu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News