Menurut laporan media Xinhua, tim telah menggali 445 makam kuno di provinsi Shanxi utara. Penggalian ini memberikan data berharga perihal studi pemakaman dan praktik kuno masyarakat Tiongkok di masa silam.
Ratusan makam tersebut, dari Periode Negara-Negara Berperang (475-221 SM), ditemukan sekitar 500 meter di utara desa Xuezhuang di Kota Linfen. Pekerjaan penggalian, yang dipimpin Institut Arkeologi provinsi di Shanxi, dilakukan selama lebih dari setahun.
Makam tersebut berukuran kecil atau sedang, dan berisi lebih dari 700 peninggalan budaya seperti peralatan perunggu, perkakas besi, tembikar, batu giok, dan barang-barang dari tulang, menurut keterangan Duan Shuanglong, seorang peneliti dari institut di Shanxi.
Duan meyakini temuan ini akan membantu memahami evolusi budaya dari Periode Negara-Negara Berperang hingga Dinasti Qin (221-207 SM).
Pada Mei 2022, tim arkeolog telah menemukan sejumlah besar petroglif atau pahatan batu di wilayah Tibet, Tiongkok Barat Daya. Kurang lebih 1.372 set patahan batu dan 61 relief berstruktur batu serta 15 makam ditemukan di dekat desa tepi danau pada Agustus 2021.
"Wilayah ini merupakan daerah dengan konsentrasi petroglif yang paling dikenal di Tibet. Beberapa seni cadas menampilkan gambar yak yang menghuni dataran tinggi. Serta menyediakan bahan baru untuk studi budaya nomaden di kawasan tersebut," kata presenter Metro TV, Jason Sambouw dalam tayangan Newsline di Metro TV.
Beberapa ukiran muncul untuk menunjukkan sejarah domestikasi hewan di wilayah tersebut. Para peneliti juga terpesona dengan sepasang unggas di salah satu petroglif yang baru ditemukan.
Baca juga: Penemuan Petroglif Budaya Nomaden Kuno di Tibet
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News