Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan dan Koordinator Bantuan Darurat, Martin Griffiths mengatakan, pasokan obat-obatan, peralatan medis dan bahan bakar hampir habis di Afghanistan.
"Petugas kesehatan tidak dibayar, pasokan dibiarkan habis," kata Griffiths, dilansir dari AFP, Rabu, 22 September 2021.
Sistem perawatan kesehatan Afghanistan jatuh ke dalam krisis setelah Taliban berkuasa bulan lalu. Krisis kekuasaan ini memperumit pengiriman bantuan dan membuat banyak fasilitas kesehatan kekurangan staf.
Baca juga: Taliban Tegaskan Tak Ada Bukti Kehadiran al-Qaeda atau ISIS di Afghanistan
Dalam upaya untuk mencegah bencana, Griffiths mengatakan dia mengeluarkan dana dari Dana Tanggap Darurat Pusat PBB untuk meningkatkan dukungan penyelamatan jiwa di Afghanistan.
"Membiarkan sistem pengiriman perawatan kesehatan Afghanistan berantakan akan menjadi bencana," katanya.
"Orang-orang di seluruh negeri itu akan ditolak aksesnya ke perawatan kesehatan primer seperti operasi caesar darurat dan perawatan trauma," imbuh dia.
Dana tersebut, katanya, akan disumbangkan ke badan-badan kesehatan dan anak-anak PBB. Dengan demikian, mereka dapat meminta bantuan organisasi masyarakat mitra untuk menjaga rumah sakit, pusat penanganan covid-19, dan fasilitas kesehatan lainnya beroperasi hingga akhir tahun.
"PBB bertekad untuk mendukung rakyat Afghanistan pada saat mereka membutuhkan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News