"Korea Utara menembakkan sekitar 100 peluru artileri ke laut di lepas pantai baratnya sekitar pukul 22.00 waktu setempat dan menembakkan 150 peluru lagi di lepas pantai timurnya," kata Kepala Staf Gabungan (JCS) dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Channel News Asia, Rabu, 19 Oktober 2022.
"Kami sangat mendesak Korea Utara untuk segera menghentikan tindakannya," kata JCS dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh Yonhap.
Menurutnya, provokasi Korut ini sangat membahayakan perdamaian di kawasan. "Provokasi Korea Utara yang terus berlanjut adalah tindakan merusak perdamaian dan stabilitas Semenanjung Korea serta komunitas internasional," tambahnya.
Kegiatan militer terbaru Korea Utara terjadi setelah pasukan Korea Selatan memulai latihan pertahanan tahunan Hoguk mereka pada Senin kemarin. Latihan ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan mereka untuk menanggapi ancaman nuklir dan rudal Korea Utara.
Latihan tersebut, yang akan berakhir pada Sabtu mendatang, menjadi yang terbaru dari serangkaian latihan militer oleh Korea Selatan dalam beberapa pekan terakhir, termasuk kegiatan bersama dengan Amerika Serikat dan Jepang.
Sementara itu di Seoul, Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Korea Selatan Philip Goldberg menyerukan Korea Utara untuk menghentikan semua provokasi militer. Ia juga menyuarakan keprihatinan atas kemungkinan uji coba nuklir oleh Korea Utara.
Berbicara dalam forum yang diselenggarakan Kwanhun Club, dubes Goldberg mengatakan bahwa "setiap indikasi" saat ini menunjukkan bahwa Pyongyang sedang bergerak menuju uji coba nuklir, walau waktu pelaksanaannya belum diketahui.
Baca: Dubes AS Desak Korea Utara Hentikan Provokasi dan Tak Uji Coba Nuklir
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News