Melansir dari CGTN, inspeksi tersebut dilakukan berdasarkan Undang-Undang Sanitasi Makanan dan dijalankan bersama Kementerian Kesehatan, Perburuhan dan Kesejahteraan (MHLW) dan pemerintah prefektur Wakayama untuk menyelidiki akar penyebab di balik masalah kesehatan yang dilaporkan.
Jumat lalu, suplemen makanan beras ragi merah dari perusahaan farmasi yang berbasis di Osaka telah dikaitkan dengan lima kematian dan lebih dari 100 rawat inap, dengan hampir 700 lainnya mencari nasihat medis atau berencana untuk melakukannya.
Produk yang dimaksud bernama Beni-koji Choleste Help, sejenis butiran yang diiklankan memiliki efek menurunkan kadar kolesterol LDL, dan diproduksi di pabrik Kobayashi Pharmaceutical di Osaka, yang ditutup pada Desember 2023.
Pabrik Wakayama di Kota Kinokawa, tempat peralatan dari pabrik Osaka dipindahkan setelah ditutup pada Desember 2023, terlibat dalam produksi bahan baku suplemen.
Inspeksi ini menandai inspeksi hari kedua berturut-turut yang dilakukan MHLW setelah kunjungan mereka ke pabrik Osaka pada hari Sabtu.
Komponen yang tidak diinginkan yang disebut "asam puberulat", yang berasal dari jamur biru, telah terdeteksi pada produk perusahaan, menurut MHLW dan perusahaan tersebut.
Zat ini merupakan agen antibakteri dan antimalaria yang kuat dan dapat menjadi racun, namun sejauh mana konsumsinya dapat menimbulkan risiko kesehatan atau menyebabkan kerusakan ginjal masih belum jelas, menurut kementerian.
Baca juga: 5 Orang Meninggal, Pabrik Produsen Suplemen Kesehatan di Jepang Digeledah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News