Sekelompok perempuan berunjuk rasa menentang larangan masuk kuliah di Kabul, Afghanistan, 22 Desember 2022. (AFP)
Sekelompok perempuan berunjuk rasa menentang larangan masuk kuliah di Kabul, Afghanistan, 22 Desember 2022. (AFP)

Taliban Gunakan Kawat Berduri untuk Halau Perempuan dari Universitas

Willy Haryono • 24 Desember 2022 15:11
Kabul: Kelompok Taliban memasang kawat berduri di setidaknya satu universitas di Kabul untuk menghalau perempuan agar tak bisa masuk ke area kampus. Penjaga bersenjata api juga disiagakan di pintu gerbang untuk memastikan tidak ada perempuan yang bisa masuk.
 
Sebuah video memperlihatkan sejumlah perempuan yang menangis dan saling berpelukan di luar sebuah universitas di Kabul, Afghanistan.
 
"Taliban menggunakan kawat berduri dan penjaga bersenjata api untuk mencegah perempuan memasuki univrsitas. Namun terlepas dari intimidasi, mereka semua berunjuk rasa bersama pria-pria Afghanistan, mendesak agar para perempuan diberikan hak dasar mereka," tulis koresponden BBC via Twitter, Yalda Hakim.

Ia juga mengunggah sebuah video yang memperlihatkan sejumlah perempuan mengangkat plakat dan meneriakkan slogan-slogan kecaman.
 
Mengutip dari laman Independent.co.uk, Sabtu, 24 Desember 2022, sejumlah mahasiswa memutuskan keluar dari kelas, dan banyak profesor dari beberapa universitas di Afghanistan mengundurkan diri sebagai bentuk protes atas larangan terhadap perempuan.
 
Shabnam Nasimi, mantan penasihat untuk menteri pengungsian Afghanistan, mengunggah sebuah foto ke Twitter, yang memperlihatkan seorang perempuan menggunakan burka di luar gerbang kampus yang dipasangi kawat berduri.
 
Perempuan dalam foto itu terus berdiri di sana, meminta agar penjaga mengizinkannya masuk ke area kampus.
 
"Jika foto ini tidak menggugah hati kalian, saya tidak tahu lagi harus foto yang seperti apa. Meski Taliban melarang perempuan belajar di universitas, perempuan muda ini berdiri di luar Universitas Kabul, berharap bisa diizinkan masuk. Taliban memasang kawat berduri dan hanya mengizinkan pria untuk masuk," ungkap Nasimi.
 
Setelah adanya rapat pemerintah Afghanistan di bawah Taliban, semua universitas di seantero negeri mendapat surat perintah berisi larangan masuk bagi perempuan hingga pemberitahuan lebih lanjut.
 
Meski pernah berjanji menerapkan pemerintahan yang lebih moderat, Taliban terus mengimplementasikan hukum syariah dengan interpretasi mereka sendiri sejak berkuasa di Afghanistan pada Agustus 2021.
 
Taliban telah melarang perempuan untuk masuk ke sekolah menengah dan tinggi, dan juga melarang mereka untuk bekerja di sebagian besar lapangan pekerjaan. Semua perempuan di Afghanistan juga diwajibkan memakai pakaian tertutup dari kepala hingga kaki di ruang publik.
 
Tidak hanya itu, perempuan juga dilarang untuk memasuki taman dan pusat kebugaran.
 
Baca:  Pakistan Kecewa dengan Larangan Kuliah bagi Perempuan di Afghanistan
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan