Sejumlah pelajar perempuan mengikuti ujian masuk Universitas Kabul di Afghanistan, 13 Oktober 2022
Sejumlah pelajar perempuan mengikuti ujian masuk Universitas Kabul di Afghanistan, 13 Oktober 2022

Pakistan Kecewa dengan Larangan Kuliah bagi Perempuan di Afghanistan

Willy Haryono • 21 Desember 2022 19:22
Islamabad: Pakistan kecewa dengan larangan kuliah bagi perempuan di Afghanistan, dan meminta kelompok Taliban sebagai pemimpin de facto di negara tersebut untuk mempertimbangkan kembali keputusan itu.
 
Meski mengaku kecewa, Menteri Luar Negeri Pakistan Bilawal Bhutto mengatakan bahwa pendekatan terbaik mengenai masalah ini adalah tetap berkomunikasi dengan pemerintahan Afghanistan di bawah Taliban.
 
"Saya kecewa dengan keputusan tersebut. Tapi saya merasa rute termudah untuk mencapai tujuan kami adalah melalui Kabul, melalui pemerintah interim di sana," kata Bhutto kepada kantor berita AFP pada Selasa, 20 Desember.

Ia mengatakan bahwa saat ini tidak ada alternatif lain selain pemerintahan Taliban. Bhutto khawatir stabilitas di Afghanistan dapat terganggu lebih lanjut jika terjadi semacam perubahan kekuasaan.
 
Selain Bhutto, juru bicara Kemenlu Pakistan Mumtaz Zahra Baloch juga menyuarakan kekecewaan atas larangan kuliah bagi perempuan di Afghanistan. Ia mengimbau agar Taliban mempertimbangkan kembali keputusan tersebut.
 
"Kami meyakini bahwa setiap laki-laki dan perempuan memiliki hak yang sama untuk mengenyam pendidikan sejauh dengan aturan Islam," sebut Baloch, mengutip laporan Dawn, Rabu, 21 Desember 2022.
 
Selasa kemarin, Taliban melarang perempuan untuk mengenyam pendidikan di bangku kuliah. Larangan ini diterapkan meski Taliban pernah berjanji untuk bersikap lebih moderat, termasuk mengenai hak-hak perempuan.
 
Keputusan melarang perempuan Afghanistan untuk duduk di bangku kuliah mendapat kecaman luas dari banyak negara dan juga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
 
"Kalian semua diinformasikan untuk segera mengimplementasikan perintah penangguhan edukasi perempuan hingga pemberitahuan lebih lanjut," tutur Menteri Pendidikan Tinggi Afghanistan bentukan Taliban, Mohammad Nadeem, dalam sebuah surat kepada semua universitas negeri dan swasta di Afghanistan.
 
Satu hari setelah pengumuman, ratusan perempuan Afghanistan dihentikan petugas bersenjata saat hendak masuk ke area kampus. "Kami kini kehilangan segalanya," kata seorang mahasiswi Afghanistan kepada AFP.
 
Larangan terbaru ini disampaikan Taliban kurang dari tiga bulan usai ribuan perempuan mengikuti ujian masuk universitas di seantero Afghanistan. Banyak dari mereka bermimpi untuk menjadi guru dan dokter di masa mendatang.
 
Baca:  Taliban Larang Perempuan untuk Kuliah!
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan