Pada Kamis, tim tersebut menyelesaikan karantina selama dua minggu setelah kedatangannya di Tiongkok. Mereka kemudian pindah ke hotel tepi danau di Kota Wuhan tempat virus mematikan itu muncul pada akhir 2019.
Baca: Disorot Perhatian Dunia, Tim WHO Memulai Penyelidikan Covid-19 di Wuhan.
"Pertemuan tatap muka pertama dengan rekan-rekan kami. Koreksi: Masker wajah ke masker wajah diberikan batasan medis. Membahas program kunjungan kami," ujar Marion Koopmans, ahli virus di Pusat Medis Universitas Erasmus di Belanda, seperti dikutip AFP, Jumat 29 Januari 2021.
"Pemimpin tim Tiongkok Prof Wannian bercanda tentang beberapa gangguan teknis. Senang bertemu rekan kami setelah pertemuan Zoom yang panjang," ucapnya.
Kelompok tersebut diperkirakan akan menghabiskan dua minggu lagi di Negeri Tirai Bambu, dan akan mengunjungi pasar makanan laut di pusat wabah awal. Mereka juga akan mengunjungi Institut Virologi Wuhan. Satu hipotesis, yang ditolak oleh Tiongkok adalah bahwa wabah tersebut disebabkan oleh kebocoran di laboratorium pemerintah.
“WHO telah berusaha untuk mengelola ekspektasi. Tidak ada jaminan jawaban," kata Direktur Program Kedaruratan WHO Mike Ryan, awal bulan ini.
Misi tersebut telah diganggu oleh penundaan, kekhawatiran atas akses dan perselisihan antara Tiongkok dan Amerika Serikat. Negeri Paman Sam menuduh Negeri Tirai Bambu menyembunyikan sejauh mana wabah awal dan mengkritik ketentuan kunjungan, di mana para ahli Tiongkok melakukan penelitian tahap pertama.
"Penting untuk diingat bahwa keberhasilan misi dan penelusuran asal-usul ini 100 persen tergantung pada akses ke sumber yang relevan," ucap Thea Fischer, anggota tim dari Denmark.
"Betapapun kompetennya kami, seberapa keras kami bekerja dan berapa banyak batu yang kami coba putar, ini hanya bisa dimungkinkan dengan dukungan dari Tiongkok,” katanya.
Sementara kepastian asal usul covid-19 telah sangat dipolitisasi.
Tim penyelidik telah ditetapkan untuk tiba di Wuhan awal Januari, dan penundaan kunjungan tim WHO mengundang kritik publik yang jarang terjadi dari Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus. Selama ini Dr Tedros yang dituduh mantan Presiden AS Donald Trump sebagai "China-sentris".
Tiongkok tegas mendorong anggapan bahwa virus itu ada di luar negeri sebelum ditemukan di Wuhan. Media pemerintah mengutip keberadaan virus korona pada kemasan makanan beku impor dan makalah ilmiah mengatakan virus itu telah beredar di Eropa pada 2019.
Kementerian Luar Negeri Tiongkok juga mengisyaratkan bahwa penutupan tiba-tiba laboratorium tentara AS di Fort Detrick di Maryland pada Juli 2019 terkait dengan pandemi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News