Jika kembali menang, Mirziyoyev akan semakin memperdalam program reformasi negara yang dinilai cukup berhasil. Program tersebut memungkinkan Uzbekistan lebih terbuka terhadap sektor perdagangan dan investasi asing, sembaro mempertahankan sistem politik yang terpusat.
Dilansir dari TRT World, pemimpin 64 tahun itu telah berusaha membangun kembali hubungan Uzbekistan dengan Rusia dan dunia Barat. Hubungan tersebut sempat menegang sejak Uzbekistan dipimpin presiden pertama mereka pascakemerdekaan, Islam Karimov.
Selama berkuasa, Mirziyoyev berkuasa penuh atas dinas keamanan negara, yang telah menahan sejumlah kritikus pemerintah. Mirziyoyev dikenal sebagai pemimpin yang tidak memberikan toleransi terhadap suara kritik atau perbedaan pendapat.
Baca: Uzbekistan Gelar Pemilu Perdana di Era Reformasi
Sejauh ini, tidak ada partai oposisi kuat di Uzbekistan, negara berpenduduk mayoritas Muslim. Sebanyak empat kandidat yang melawan Mirziyoyev dicalonkan oleh partai-partai yang juga mendukung presiden.
Mirziyoyev berjanji akan mengurangi kemiskinan melalui pertumbuhan ekonomi yang cepat. Ia juga berjanji melakukan desentralisasi pengambilan keputusan dengan menyerahkan beberapa kekuasaan kepada dewan wilayah.
Karena kekhawatiran akan Covid-19, masyarakat Uzbekistan diwajibkan memakai masker serta menjaga jarak sosial saat menggunakan hak suara mereka di tempat pemungutan suara.
Proses pemungutan suara Uzbekistan dijadwalkan berakhir pada pukul 20.00 malam waktu setempat, sementara hasil awal paling cepat diketahui pada Senin besok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id