Panjshir merupakan provinsi terakhir yang menentang kekuasaan Taliban. Pasukan yang melindungi provinsi ini dipimpin oleh Ahmad Massoud.
Tidak ada yang mau dianggap kalah dari pertempuran ini. Masing-masing dari mereka mengatakan telah melumpuhkan banyak korban.
"Kami memulai operasi setelah negosiasi dengan kelompok bersenjata lokal gagal," ucap juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, dikutip dari Channel News Asia, Jumat, 3 September 2021.
Taliban mengatakan telah memasuki Panjshir dan berhasil menguasai beberapa wilayah. "Mereka menderita kerugian besar," ucap Mujahid.
Baca juga: Taliban Masih Kepung Pejuang Panjshir yang Menolak Menyerah
Seorang juru bicara kelompok pemberontak Front Perlawanan Nasional Afghanistan (NRFA) mengatakan, mereka memiliki kendali penuh atas semua jalan masuk dan pintu masuk dan telah mendorong kembali upaya untuk merebut distrik Shotul.
"Musuh (Taliban) melakukan beberapa upaya untuk memasuki Shotul dari Jabul-Saraj, dan selalu gagal," katanya.
Sejak Taliban menyerbu Kabul pada 15 Agustus, beberapa ribu pejuang dari milisi lokal dan sisa-sisa angkatan bersenjata pemerintah telah berkumpul di Panjshir di bawah kepemimpinan Massoud, putra seorang mantan komandan Mujahidin.
Mereka telah bertahan di lembah curam di mana serangan dari luar sulit dilakukan.
Upaya untuk merundingkan penyelesaian tampaknya telah gagal, dengan masing-masing pihak menyalahkan pihak lain atas kegagalan tersebut.
Mujahid mengatakan pengumuman pemerintahan baru tinggal beberapa hari lagi, sementara pejabat Taliban Ahmadullah Muttaqi mengatakan sebuah upacara sedang diselenggarakan di istana presiden.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News